Bisnis.com, PALEMBANG - Guna mendorong optimalisasi pemanfaatan Sungai Musi sebagai jalur pengangkutan batu bara, Pemprov Sumatra Selatan bakal mendapatkan dana investasi sekitar US$350 juta dari perusahaan plat merah, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumatra Selatan Robert Heri mengatakan pemprov sudah melakukan pertemuan dengan PT Pelindo II beberapa hari lalu guna membahas tentang pemanfaatan Sungai Musi sebagai jalur pengangkutan batu bara di Sumsel.
“Jadi nantinya Sungai Musi itu akan dikelola secara baik, terutama untuk mendukung perekonomian. Anggaran yang dibutuhkan untuk optimalisasi tersebut sekitar US$350 juta, dan semuanya bersumber dari Pelindo,” katanya, Kamis (21/5/2015).
Robert mengungkapan setidaknya ada tiga hal yang akan dilakukan dalam optimalisasi pemanfaatan Sungai Musi tersebut pertama, normalisasi Sungai Lematang sebagai bisa menjadi jalur pengangkutan batubara.
Kedua, pembangunan terminal batu bara. Rencananya, terminal induk batu bara dibangun di Tanjung Carat. Artinya, seluruh batu bara di Sumsel yang didistribusikan melalui jalur sungai akan menuju lokasi tersebut.
Ketiga, normalisasi Sungai Musi sampai ke Tanjung Carat. Dalam normalisasi tersebut, Pelindo akan membangun pintu air di sepanjang jalur sungai itu. Pasalnya, ketinggian air berbeda-beda dari muara hingga ke hulu.
“Nah untuk saat ini, kami tengah fokus pada penyelesaian dan penyusunan detail engineering design (DED). Kira-kira memakan waktu dua bulan. Jadi, kemungkinan September ini sudah mulai pengerjaan proyeknya,” tutur Robert.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, Pemprov Sumsel akan menggelar pertemuan kembali dengan Pelindo II untuk pembahasan lebih lanjut, baik dari sisi administrasi, teknis, perizinan dan lain sebagainya.
Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin mengatakan Pemprov Sumatra Selatan juga menggandeng konsultan asal Belanda dalam membuat DED jalur pengangkutan batu bara Sungai Musi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
