Bisnis.com, JAKARTA - Peredaran beras sintetis berbahan plastik meresahkan makin meresahkan masyarakat. Apalagi sangat susah membedakan antara beras biasa dan beras sintetis tersebut.
Beras sintetis berbahan plastik dibuat menggunakan bahan baku pembuatan kabel, keramik dan pipa paralon.Senyawa kimianya memiliki unsur BBP (benzyil butyl phtalate), DEHP (diethyl hexyl phthalate) dan DMP (dimethyl phthalateshalate) untuk pembuatan polyvinyl chloride dan dicampur dengan senyawa kimia pelentur plastik.
BACA: Gawat! Yang Beredar Di Bekasi Mengandung Bahan Pipa Paralon
Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam memberikan tips untuk membedakan beras biasa dan beras sintetis. Berikut tipsnya:
- Letakan beras itu di atas kertas atau meja, lalu pilah. Bila terdapat bentuk beras tanpa memiliki lengkungan di bagian ujung, lentur, tanpa ada titik putih di tengahnya, dan cenderung lebih bersih bisa dikategorikan sebagai beras palsu.
- Pada beras biasa biasanya masih ada sisa sekam dan mengapur, membuat air bekas cucian beras berwarna putih.
- Deteksi dini bagi masyarakat, kalau sudah sering masak kelarutannya berbeda, dia cenderung menggumpal meski telah lama dimasak," katanya.
Menurut Adisam, Sucofindo telah memeriksa 250 gram beras plastik menggunakan alat penapis dan spektrum inframerah untuk melihat keberadaan senyawa penyusunnya.
"Ternyata ada spektrum identik dengan senyawa polyvinyl chloride yang biasa digunakan untuk bahan baku industri," katanya.