Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Bank Dunia: Indonesia Defisit Infrastruktur

Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim mengungkapkan sejumlah saran untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi menuju target 5,7% pada tahun ini dan 7% pada tiga tahun mendatang.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim mengungkapkan sejumlah saran untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi menuju target 5,7% pada tahun ini dan 7% pada tiga tahun mendatang.

Kim mengatakan Indonesia telah cukup berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Peluang untuk memacu pertumbuhan ekonomi juga dinilai masih sangat terbuka.

"Kami memproyeksikan Indonesia akan tumbuh 5% tahun ini, lebih rendah dari tahun lalu, tapi banyak banyak negara di dunia yang akan sangat senang dengan laju pertumbuhan ekonomi 5%," kata Kim di Kantor Presiden, Rabu (20/5).

Menurutnya, pemerintah Indonesia sudah paham apa yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan 5,7% tahun ini dan beberapa tahun ke depan.

"Menurut kami, ada aspek penting dan kritikal dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yakni Anda harus tumbuh dan punya infrastruktur yang menunjang, apakah itu pelabuhan, energi, atau yang lainnya," tutur Kim.

Pembangunan infrastruktur dinilai sangat penting bagi Indonesia yang saat ini mengalami defisit infrastruktur.

"Kami tahu bahwa ada defisit infrastruktur dan perlu aksi agresif untuk menutup defisit infrastruktur," ujarnya.

Pria kelahiran Korea Selatan ini mengaku kagum dengan komitmen Presiden Jokowi untuk memacu perekonomian dengan pembangunan infrastruktur fisik dan sumber daya manusia, melalui kesehatan dan pendidikan.

"Pendidikan adalah investasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jangka panjang. Kami lihat ini sangat jelas bahwa setiap tahun harus investasi SDM supaya ekonomi tumbuh," tuturnya.

Kim merekomendasikan agar Indonesia melanjutkan financial prudence dan menciptakan ruang fiskal yang lebih besar untuk proyek-proyek produktif.

Dengan demikian, Indonesia dinilai Kim berpeluang mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper