Bisnis.com, DENPASAR - Sebanyak tiga perusahaan nasional yang bergerak di bidang pariwisata tertarik mengembangkan kawasan eco tourism di lahan milik Pemprov Bali di Kecamatan Melaya dan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.
Perusahaan Daerah (Perusda) Bali selaku pengelola asset, memastikan dari ketiga investor tersebut, hanya akan dipilih salah satu yang memberikan tawaran menarik dan konsep pembangunannya mengikuti keinginan Pemprov Bali. Dirut Perusda Bali I Nyoman Baskara menjelaskan status ketiga investor tersebut belum diputuskan.
“Kami sedang seleksi yang benar-benar benefit agar ke depan dapat memberikan jaminan pendapatan dan tidak merusak KSO [kerja sama operasi] dengan pihak ketiga yang sudah ada di situ sebelumnya,” ujarnya, Selasa (19/5/2015).
Dia mengatakan ketiga investor siap menyuntikan dana besar mengembangkan kawasan yang berlokasi di Bali Barat itu. Namun, Baskara enggan menyebutkan investasi yang siap digelontorkan.
Adapun lokasi di Melaya dan Pekutatan yang akan dikembangkan memiliki luas sekitar 106 Ha. Rencananya di lokasi ini akan dibangun menjadi kawasan seperti Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua, yang terdapat akomodasi wisata berupa hotel dan resort dipadukan dengan eco tourism.
Baskara menegaskan meski mirip Nusa Dua, tetapi pembangunan di kawasan itu dipastikan mengadopsi konsep green tourism. Pihaknya juga mengharapkan pengembangkan wisatanya dapat memadukan unsur-unsur alam.