Bisnis.com,SEMARANG—Kondisi perekonomian global yang belum membaik berdampak pada penurunan permintaan barang ekspor dari Jawa Tengah ke berbagai negara.
Produk dari Jateng yang menjadi andalan komoditas ekspor yakni tekstil dan barang tekstil serta kayu dan barang dari kayu turut merosot.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jateng Liliek Setiawan mengatakan selama ini pelaku ekspor tekstil masih mengandalkan penjualan ke pasar tradisional.
Artinya, pasar-pasar yang sudah ada di sejumlah negara menjadi tujuan utama para pelaku ekspor di Jateng.
Alhasil, saat pasar tradisional mengalami krisis global, menurut Liliek, eksportir domestik turut kelimpungan yang akhirnya nilai eskpor jeblok.
Saat ini, hanya ada empat negara tujuan ekspor untuk barang tekstil dari Jateng yakni Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan Jepang.
“Pengusaha bisa saja terus menggenjot kapasitas produksi, tapi permintaan berkurang buat apa,” paparnya kepada Bisnis, akhir pekan ini.
