Bisnis.com, SINGAPURA—Sejumlah masyarakat di Asia masih kesulitan dalam mengakses perawatan atas penyakit kanker. Infrastruktur yang tidak memadai menjadi salah satu penyebabnya.
Head of Oncology Policy and Market Access Novartis Oncology Eunice Kim mengatakan, sebanyak 50% masyarakat Asia masih tidak memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan kanker. Menurutnya, salah satu faktor adalah infrastruktur yang tidak memadai.
“Kalaupun obat bisa didistribusikan ke seluruh rumah sakit, tetapi akses mereka ke rumah sakit cukup sulit, itu tentu sebuah kendala,” ujarnya kepada Bisnis, usai seminar tentang kanker, Kamis (15/5/2015).
Kim menyatakan, untuk persoalan infrastruktur, hanya pemerintah negara yang bisa mengatasi itu. Dia menyebutkan, di Indonesia, persoalan infrastruktur yang belum memadai juga menjadi kendala.
Hal itu diamini oleh Iwan Dwiprahasto, Ketua Divisi Pharmaceopidemiology dan Pharmacoeconomics UGM. Menurut Iwan, salah satu hambatan perawatan kanker di Indonesia adalah infrastruktur terkait kesehatan.
Dia mengatakan tidak tersedianya obat-obat kanker tersebut di seluruh pelosok negeri menjadi salah satu hambatan perawatan kanker di negeri ini. Perusahaan farmasi hanya menyediakan obat di rumah sakit besar yang pada umumnya terletak di kota atau kabupaten, tidak tersebat merata di seluruh pelosok negeri.