Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Emiten Indonesia memaparkan empat tantangan utama yang harus dialami seluruh perusahaan di Indonesia tahun ini.
Theo Lekathompessy, Wakil Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), mengatakan tantangan yang pertama datang dari pembukaan masyarakat ekonomi Asean yang akan dibuka mulai 31 Desember 2015. Menurutnya, pembukaan pasar di tingkat regional ini tidak diimbangi oleh kesiapan infrastruktur dan dukungan sejumlah regulasi.
“Kami memprediksi akan terjadi seleksi alam di mana yang kuat yang bertahan,” katanya saat memberi sambutan dalam acara Best Listed Companies Award 2015, Selasa (12/5).
Theo melanjutkan tantangan selanjutnya adalah kondisi perekonomian global yang masih belum pulih. Hal inilah yang memicu penurunan harga komoditas dan daya beli konsumen. Dari dalam negeri, perusahaan masih harus berkutat pada sulitnya mencari pembiayaan untuk ekspansi.
Menurutnya, dengan suku bunga yang masih tinggi dan fluktuasi mata yang rupiah, perusahaan kesulitan mengembangkan bisnisnya. Selain itu, Theo juga mengeluhkan masih banyaknya pungutan-pungutan dari regulator.
Selain ketiga faktor di atas, situasi politik juga dinilai turut mempengaruhi kondisi pasar modal di Tanah Air. “Suasana di bursa hari ini tidak stabil karena terpengaruh situasi politik. Hiruk pikuk 2014 masih terasa sampai kuartal/2015,” tambahnya.
