Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO) Moenardji Soedargo mengatakan kondisi tersebut juga terjadi di harga karet internasional dalam dua minggu terakhir.
“Pergerakan harga karet dalam dua minggu terakhir sudah menunjukkan tendensi untuk recovery,” kata Moenardji saat dihubungi Bisnis.
Membaiknya harga karet tersebut, imbuhnya, menunjukkan bahwa pergerakan harga sebelum recover lebih digerakkan oleh antisipasi yang berlebihan mengenai kekuatiran terhadap melimpahnya stok karet dunia.
Namun, dengan ketersediaan barang yang ditawarkan di pasar tidak sebesar perkiraan suplai, maka pada akhirnya terjadi penyesuaian harga setelah mengalami tren penurunan.
Sebelumnya harga karet menyentuh titik yang sangat rendah hingga 138 unch/ kg (Sicom TSR 20). Harga tersebut menurut Moenardji berada di bawah harga produksi petani. Recovery harga diprediksi akan terus berlanjut, terutama memasuki masa gugur daun pada Juli di mana produksi akan berkurang.