Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Perawat Nganggur, Indonesia Butuh NCLEX-RN

Indonesia dipandang perlu mempunyai National Council Licensure Examination for Registered Nurses (NCLEX-RN) guna bersaing dalam pasar perawat global dan menahan laju ekspansi perawat asing di dalam negeri.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid /BNP2TKI
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid /BNP2TKI

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dipandang perlu mempunyai National Council Licensure Examination for Registered Nurses (NCLEX-RN) guna bersaing dalam pasar perawat global dan menahan laju ekspansi perawat asing di dalam negeri.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan Indonesia kebanjiran permintaan perawatan dan tenaga medis dari luar negeri. Akan tetapi sampai saat ini belum mampu memenuhi. Permintaan dari Timur Tengah pada periode 2010-2015 rata-rata 15.000 orang per tahun, tapi yang terpenuhi hanya 5.600 atau 34%.

"Padahal lulusan sekolah tinggi perawat setahun 22.000, yang terserap di dalam negeri hanya 13.000. Jadi masih ada 9.000 yang tidak terserap, tapi tetap tidak bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujar Nusron dalam Seminar Internasional, Qualification and Compability International Standards for Nurses Among ASEAN Countries, yang diselenggarakan Stikes Pertamedika, di Jakarta, Senin (11/5/2015).

Menurut Nusron, tidak terserapnya ini disebabkan semua negara penempatan mensyaratkan setiap perawat mensyaratkan harus memiliki International Registered Nurses (I-RN), di mana di Asia baru 4 negara yg mendapatkan yaitu, India, Filipina, Hong Kong dan Taiwan.

"Ini yang membuat banyak perawat nganggur, tapi belum berhasil menembus pasar internasional. Padahal saya ditugaskan untuk kirim perawat sama Pak Jokowi, setelah PLRT ke Timteng ditutup," tegasnya.

Kondisi ini, lanjut Nusron, akan lebih buruk manakala semua Rumah Sakit yang sudah dapat standard internasional di Jakarta, juga diwajibkan untuk memiliki NCLEX RNI. "Maka dipastikan, Indonesia akan dibanjiri perawat India dan Filipina, dan kita hanya jadi asisten," sindirnya.

Karena itu, Indonesia mendesak membutuhkan adanya lembaga sertifikasi profesi (LSP) perawat yg bisa bekerja sama dengan negara lain yang sudah memiliki NCLEX-RN.

"Saat ini banyak perawat kita ke Filipina untuk mengejar sertifikat itu, dan ada juga yang bekerja di asing 2 tahun, baru ikut uji kompetensi NCLEX-RN."

Menurut Nusron, kalau ada LSP di Indonesia, meski asesornya dari asing, perawat Indonesia akan dapat dengan mudah ikut uji kompetensi di Indonesia, untuk mendapatkan sertifikat internasional tersebut.

"Tanpa medical english yang baik, dan NCLEX RN, kami khawatir teman-teman perawat yang saat ini kerja di Timteng pun sewaktu-waktu bisa dipulangkan kalau ada perubahan standard di negara penempatan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper