Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Impor Daging Secondary Cut Dinilai Tepat

Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang menyampaikan langkah pemerintah untuk membuka keran impor daging secondary cut menjelang bulan puasa dan lebaran tahun ini sudah tepat.
Daging Sapi Segar/Antara
Daging Sapi Segar/Antara
Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang menyampaikan langkah pemerintah untuk membuka keran impor secondary cut menjelang bulan puasa dan lebaran tahun ini sudah tepat.
Pasalnya, permintaan daging jenis secondary cut atau daging jenis rendang dari industri cukup tinggi, sehingga jika pasokannya tidak memenuhi, akan terjadi lonjakan harga yang signifikan di pasar.
"Saya menilai langkah antisipasi pemerintah untuk menimpor tambahan persiapan puasa dan Idul Fitri ini sudah tepat, karena bagaimana pun saat itu permintaan kita akan naik 15%-20%," jelas Sarman saat dihubungi Bisnis, Kamis (7/5/2015).
Kendati demikian, dia mempertanyakan langkah pemerintah yang menentukan penugasan impor sapi hanya untuk perusahaan BUMN. Sarman mengatakan importir BUMN belum memiliki infrastruktur impor daging seperti lemari pendingin.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dikabarkan telah mengajukan rencana impor secondary cut atau produk jeroan dari sejumlah negara untuk menstabilkan harga daging sapi dalam negeri menjelang masuknya bulan puasa.
Syukur Iwantoro, Direktur Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan Kemendag telah mengajukan surat yang ditujukan pada Kementerian BUMN dengan tembusan ke Kementan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper