Bisnis.com, JAKARTA--Konservasi energi dinilai sebagai faktor penting agar Indonesia bisa melakukan penghematan energi.
Guna memperlancar dan mempermudah Indonesia melakukan penghematan energi dengan penerapan konservasi energi, dibutuhkan setidaknya 1500 manager energi yang mampu mengelola bangunan, gedung dan pabrik.
"Yang kita punya saat ini kurang dari 100 personel, untuk itu saya minta latih secara besar-besaran manajer energi, sertifikasi, ini pekerjaan rumah Ditjen EBTKE ke depan,"kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said seperti dilansir situs resmi kementerian, Jumat (8/5/2015).
Selain menciptakan sumber daya manusia, manajer energi yang berkualitas sebanyak mungkin, lanjut dia, dibutuhkan juga mengkampanyekan konservasi energi secara besar - besaran agar program pemerintah sukses.
"Hukum kita sudah ada, UU energi sudah ada tapi enforcement tidak ada," kata dia.
Di samping itu, masih ada satu tugas besar lain yang menanti yaitu mengubah secara drastis energi mixed nasional.
"Kita sebut saja target 2025 porsi energi baru terbarukan 25% dalam bauran energi nasional," lanjut Sudirman.
Guna mencapai target 25% tersebut, menurut dia, memerlukan revolusi cara bekerja mengingat selama ini energi baru terbarukan hanya dianggap sebagai energi alternatif.
"Kita harus mengubah pandangan, tidak boleh lagi menyebut energi alternatif, sekarang energi utama. Kalau di kepala kita alternatif nengoknya kalau sempat saja," tegas Sudirman.