Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani nota kesepahaman dengan Integra Holding APS Denmark untuk menggunakan pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV) dalam mengawasi wilayah Indonesia.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan Indonesia adalah negara maritim dengan pulau-pulau yang tersebar luas. Keberadaan UAV atau pesawat nir awak sangat penting dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
“Sama seperti Indonesia, Denmark pun banyak dikelilingi perairan, pulau-pulau dan gunung berapi. Saya sangat berharap kerja sama ini akan membawa manfaat bagi kedua negara. Pengembangan teknologi menurut saya adalah salah satu kunci bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan”, tuturnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (7/5/2015).
Penggunaan UAV, lanjut Unggul, akan sangat efektif dan efisien dalam mengawasi wilayah Indonesia yang sangat luas. Kerja sama tersebut diharapkan akan membuka kesempatan bagi industri dalam negeri untuk mengembangkan UAV di Indonesia.
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge berpendapat kerja sama antara Integra Denmark dan BPPT tentang pengembangan manufaktur UAV ini sangat penting baik untuk Indonesia maupun Denmark.
Sementara itu, Managing Director Integra Michael Niels Thorsen mengatakan dengan adanya kerja sama ini hubungan kedua negara akan semakin erat. Selain itu, juga berpotensi menciptakan peluang besar terbentuknya industri berteknologi tinggi di bidang UAV.
“Integra sangat mendukung pengembangan UAV di Indonesia. Kami juga akan bekerjasama dengan universitas-universitas di Indonesia dalam riset UAV," kata Thorsen.