Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) memanfaatkan infrastruktur yang akan dibangun pemerintah untuk mengembangkan perekonomian kawasan perbatasan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhi Purdijatno mengatakan pemerintah membutuhkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kawasan perbatasan.
Salah satunya, rumah kreasi Indonesia hebat yang bersedia mengumpulkan pengusaha untuk membangun perekonomian daerah perbatasan.
“Kalau hanya dibangun infrastrukturnya, tetapi masyarakatnya tidak dibangun kan tidak manfaat. RKIH ini memiliki kepentingan untuk membangun masyarakat dan perekonomian di kawasan perbatasan yang sejalan dengan program pemerintah,” katanya, Kamis (7/5).
Tedjo menuturkan selama ini pemerintah berupaya membangun kawasan perbatasan agar menjadi teras depan Indonesia. Pasalnya, pembangunan di seluruh kawasan perbatasan masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga.
Ketua Umum RKIH, Kris Budihardjo mengatakan selama ini perekonomian kawasan perbatasan cenderung tertinggal dari wilayah lain. Hal tersebut oleh disebabkan terbatasnya infrastruktur yang ada di kawasan tersebut.
“Kami akan melakukan dialog nasional membangun ekonomi dan infrastruktur perbatasan, untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat di kawasan tersebut,” ujarnya.
Pemerintah Dorong Rumah Kreasi Indonesia Hebat Bangun Daerah Perbatasan
Pemerintah meminta Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) memanfaatkan infrastruktur yang akan dibangun pemerintah untuk mengembangkan perekonomian kawasan perbatasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
38 menit yang lalu
Ada yang Bongkar Muatan Jumbo di Saham BREN
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Ekonom Sebut Prabowo Sulit Ngutang, Saran Kejar Pajak Ekonomi Bawah Tanah
59 menit yang lalu