Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Seharusnya, Sejak Dulu Logistik Kita Bertumpu pada Laut

Presiden Joko Widodo optimistis ongkos transportasi barang di Indonesia dapat menyusut lebih dari 50% dengan pembangunan infrastruktur dan sistem kemaritiman.
Pelabuhan Tanjung Priok/Ilustrasi-Bisnis.com
Pelabuhan Tanjung Priok/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo optimistis ongkos transportasi barang di Indonesia dapat menyusut lebih dari 50% dengan pembangunan infrastruktur dan sistem kemaritiman. 

Jokowi menuturkan tingginya biaya transportasi disebabkan oleh dominasi penggunaan moda transportasi darat dalam sistem angkutan barang di Indonesia. Di Pulau Jawa, misalnya, 90% barang diangkut lewat jalur darat, 9% jalur laut, dan hanya 1% melalui jalur kereta. 

"Sekarang ini biaya transportasi di Indonesia sangat-sangat mahal karena kita menggunakan darat. Transportasi darat ini mahal sekali. Mestinya memang dari sejak dulu kita bertumpu pada laut," ujarnya di sela-sela peresmian IPC Corporate University di Ciawi, Bogor, Selasa (5/5/2015). 

Untuk mengalihkan transportasi dari darat ke laut, lanjutnya, diperlukan pembangunan infrasturktur fisik, SDM, dan sistem kemaritiman yang andal. Utamanya, pelabuhan, armada pelayaran/kapal, short sea shipping, operasional pelabuhan, dan kapasitas SDM. 

"Kalau sistem itu dibangun, kemudian transportasi cost kita jatuh bisa separuh atau 1/3 dari yang sekarang, semua barang di negara kita turun harga. Inilah perpindahan yang ingin kita lakukan, tetapi ini memerlukan waktu," pungkasnya. 

Dalam tiga tahun ke depan, pemerintah menargetkan akan membangun dan memperluas 24 pelabuhan di Nusantara. Lima pelabuhan besar yang menjadi prioritas untuk direvitalisasi.

Pelabuhan tersebut, yakni Belawan, tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong. Pembangunan pelabuhan itu dimaksudkan untuk mendukung megaproyek tol laut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper