Bisnis.com, NEW YORK - Produksi batu bara di Appalachian bagian tengah, Amerika Serikat, pada kuartal I/2015 anjlok 15% akibat persaingan dengan komoditas gas alam. Sementara beberapa wilayah pertambangan batu bara lainnya di Amerika Serikat justru mengalami peningkatan produksi.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, produksi di Appalachian tengah turun hingga 4,06 juta ton. Sebaliknya, produksi di Illinois naik 2,3%. Begitu pula dengan Powder River di Montana dan Wyoming yang naik 4,7%.
Artinya, tingkat produksi batubara di negara tersebut sangat bergantung pada lokasi tambangnya yang berkaitan dengan ongkos logistik dan harga gas alam.
"Penambang di Appalachian menghadapi tinginya biaya untuk tambang bawah tananhnya sehingga banyak yang beralis ke gas alam," ujar William Foiles dan Andrew Cosgrove, analis Bloomberg Intelligence, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (2/5/2015).
Alpha Natural Resources Inc. menjadi salah satu perusahaan yang paling banyak terpangkas produksinya di kuartal I/2015, yaitu 5,3%. Sementara Arch Coal Inc. menjadi salah satu perusahaan yang membukukan peningkatan produksi terbesar, yakni 10%.
Yang paling mengesankan adalah Foresight Energy LP yang produksinya meningkat hingga 26%. Pencapaian tersebut utamanya disumbang oleh kinerja mereka di tambang Illinois yang produksinya meningkat hampir dua kali lipat.