Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK 10.000 RUSUNAWA: Brantas Abipraya Bangun Rusunawa di Jateng

PT Brantas Abipraya (Persero) akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jawa tengah yang menurut rencana akan dimulai pada 29 April 2015.
Ilustrasi. Aktivitas warga di sebuah rusunawa di Jakarta./Antara-Zabur Karuru
Ilustrasi. Aktivitas warga di sebuah rusunawa di Jakarta./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA  – PT Brantas Abipraya (Persero) akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jawa tengah yang menurut rencana akan dimulai pada 29 April 2015.

Bambang E Marsono, Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero), mengatakan rusunawa di Jawa Tengah itu terletak di Pemkab Ungaran yang terdiri dari dua tower dengan tipe T24 (96 kamar) dan T36 dengan 70 kamar. Sedangkan  satu tower di Pemprov Semarang hanya satu tipe yakni T24 dengan 96 kamar. Brantas Abipraya bertindak selaku kontraktor pembangunan Rusunawa tersebut.

Pembangunan rusunawa tersebut sebagai tindak lanjut dari rencana Presiden Jokowi yang mencanangkan 10.000 rusunawa di 14 provinsi di Indonesia untuk perumahan para buruh pabrik.

“Pembangunan rusunawa di Jawa Tengah merupakan yang pertama kalinya dari serangkaian pembangunan rusunawa secara menyeluruh di Indonesia,” ujar Bambang melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (28/4/2015).

Nilai kontrak pembangunan rusunawa di Jateng tersebut, kata Bambang, mencapai Rp 64,45 miliar dengan target penyelesaian selama 7 bulan atau 210 hari.

Bambang mengatakan Brantas Abipraya  sebelumnya sudah mengerjakan sejumlah proyek rusunawa di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai kontrak Rp158,96 miliar, meliputi 62 rusunawa pada akhir 2014.

PT Brantas Abipraya (Persero) baru saja melakukan emisi obligasi senilai Rp 300 miliar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan mengelola dua bidang usaha yaitu sumber daya air (SDA) berupa  pembangunan bendungan-bendungan, yang eksistensinya sudah diakui sebagai market leader di Indonesia dengan tingkat daya saing sebesar 30%.

Bidang usaha lainnya adalah non SDA yang meliputi bidang konstruksi pembangunan jalan dan gedung-gedung bertingkat.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014, Perseroan membukukan kenaikan total aset menjadi Rp1,64 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,15 triliun. Pendapatan usaha Perseroan juga melonjak 58,33% menjadi Rp2,28 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,44 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper