Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga TBS Sawit Kembali Anjlok. Riau Berpotensi Kehilangan Rp2 Triliun

Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Riau kembali mengalami penurunan dengan harga Rp7.173,13 per kg di mana pekan sebelumnya harga CPO masih Rp7.198,4 per kg.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU -- Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Riau kembali mengalami penurunan dengan harga Rp7.173,13 per kg di mana pekan sebelumnya harga CPO masih Rp7.198,4 per kg.

Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mencatat harga TBS sawit berumur 3 tahun seharga Rp1.118,47 per kg, umur 4 tahun seharga Rp1.248,99 per kg, umur 5 tahun seharga Rp1.336,51 per kg, umur 6 tahun seharga Rp1.375,82 per kg, umur 7 tahun seharga Rp1.428,34 per kg, umur 8 tahun seharga Rp1.472,87 per kg, umur 9 tahun seharga Rp1.520,16 per kg dan umur 10-20 tahun seharga Rp1.562.54.

"Harga TBS Rp7.173,13 harga ini mengalami penurunan dari pekan sebelumnya Rp7.198,4 per kg. Sedangkan harga kernel Rp4.995,99," ungkap Kasi Promosi Disbun Riau Rusdi, Rabu (22/4/2015).

Sebelumnya, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan jika kondisi ini terus bertahan hingga akhir tahun, Riau akan kehilangan Rp2 triliun.

"Kalau harga CPO di pasar bursa terus seperti ini, bisa-bisa kita kehilangan Rp2 triliun," katanya.

Pemprov Riau sendiri masih berharap dengan dana bagi hasil (DBH) dengan pemerintahan pusat. Pemprov juga berharap dengan kebijakan mandatory campuran biodiesel sebesar 15% bisa mengembalikan harga Crude Palm Oil (CPO) Riau.

Dia menyebutkan kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu diberlakukan semenjak 1 April lalu.

"Kebijakan itu diharapkan dapat meningkatkan penyerapan produksi CPO dalam negeri," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau Viator Butar Butar berkomentar sebaiknya pemerintah mempercepat proses hilirisasi CPO nasional, seperti yang dilakukan Malaysia.

"Sehingga, permintaan akan CPO terpelihara dengan kehadiran industri hilir domestik. Sekaligus akan menambah value added TBS dan kelapa sawit di Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper