Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BATU AKIK: Asosiasi Pengusaha Batu Permata Minta Tata Niaga Diatur

Kalangan pebisnis batu akik mengungkapkan batu asal Indonesia kerap menjadi incaran pecinta perhiasan berbahan batu di luar negeri. Sayangnya selama ini proses pengiriman ke manca negara belum diatur oleh pemerintah sehingga potensi perdagangannya belum teroptimasi.
Batu akik/Antara
Batu akik/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pebisnis batu akik mengungkapkan batu asal Indonesia kerap menjadi incaran pecinta perhiasan berbahan batu di luar negeri. Sayangnya selama ini proses pengiriman ke manca negara belum diatur oleh pemerintah sehingga potensi perdagangannya belum teroptimasi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengrajin Penambang Batu Permata Halamera Selatan Akmal Iskandar Alam mengungkapkan selama ini batu akik asal Kepulauan Maluku sudah mendunia, sayangnya tak pernah ada data pasti soal jumlah ekspornya.

“Pemerintah daerah kurang tanggap dan tidak merancang tata niaga untuk potensi di daerahnya,” kata dia saat berbincang dengan Bisnis.

Dia berujar selama ini metode pengiriman batu akik ke luar negeri sering kali melalui hand carry, itu pun lewat pengusaha akik dari Jakarta bukan membeli langsung kepada pengusaha di daerah.

Biasanya para pembeli asing memilih membeli batu dalam bentuk gelondongan secara hand carry. Akibatnya nilai ekspornya kerap tidak terdeteksi.

Selain transaksi ekspor tidak bisa tercatat dengan baik. Akmal juga menyanyangkan perdagangan batu alam yang melimpah dari kawasan Halmahera sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi peningkatan Penerimaan Asli Daerah.

“Jadi sangat rugi karena tidak ada sumbangan ke penerimaan asli daerah kan. Makanya perlu ada aturan tata niaganya supaya bisa dikontrol dan pengusaha lokal bisa tetap hidup,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper