Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUKUMAN MATI TKI, Kepala BNP2TKI Bertolak ke Brebes Temui Keluarga Karni

Nusron berangkat menggunakan kereta Tegal Bahari dan dijadwalkan sampai ke Desa Karang Junti RT 04/04 Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Jumat (17/4/2015) dini hari, dan paginya langsung menemui keluarga Karni.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid /Antara
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid didampingi Direktur Mediasi dan Advokasi Teguh Hendro Cahyono dan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Moh Iqbal, langsung bertolak ke Brebes, kediaman almarhumah Karni Binti Medi Tarsim, TKI yang dieksekusi mati di Arab Saudi.

Nusron berangkat menggunakan kereta Tegal Bahari dan dijadwalkan sampai ke Desa Karang Junti RT 04/04 Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Jumat (17/4/2015) dini hari, dan paginya langsung menemui keluarga Karni.

Terkait eksekusi hukuman mati yang dilakukan pemerintah Arab Saudi terhadap TKI Karni Binti Medi Tarsim dan sehari sebelumnya Zaenab di Arab Saudi, Nusron Wahid menyayangkan tidak ada notifikasi pemberitahuan terlebih dahulu dari Arab Saudi kepada pemerintah RI sebelum dilakukan eksekusi.

"Memang tidak ada aturan tertulis yang menyebutkan bahwa jika ada eksekusi hukuman mati terhadap warga negara lain di suatu negara maka negara tersebut harus menginformasikan kepada negara asal warga yang akan dihukum tersebut, tapi etikanya, dikarenakan soal hukuman mati itu menyangkut nyawa orang lain maka semestinya secara etika harus ada notifikasi terlebih dahulu," kata Nusron Wahid, Kamis (16/4/2015) malam.

Terkait perlindungan kepada para TKI di luar negeri, Nusron Wahid mengatakan bahwa perlindungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia sudah sangat terukur. Pertama, melakukan pendampingan hukum melalui penyediaan lawyer yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia.

Kedua, melakukan pendekatan secara diplomatik. Ketiga, mengirim tokoh-tokoh informal yang dihormati di negara yang bersangkutan. Keempat,  Menteri Luar Negeri Indonesia turun tangan untuk membantu penanganan masalah tersebut. Kelima, Presiden bertelepon atau berkirim surat kepada Raja Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper