Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Mebel & Kerajinan Rotan Diyakini Meningkat 20%

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) optimistis ekspor akan tumbuh 20% per tahun dengan pencoretan Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK), penerapan teknologi tepat guna dan akses perbankan yang mudah.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) optimistis ekspor akan tumbuh 20% per tahun dengan pencoretan Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK), penerapan teknologi tepat guna dan akses perbankan yang mudah.

Ketua Umum AMKRI Sunoto mengemukakan saat ini pasar ekspor produk mebel dan kerajinan rotan Indonesia yang terbesar adalah Amerika Serikat dan Eropa. Namun terjadi penurunan permintaan di beberapa negara di Eropa.

"Kita berharap pertumbuhan ekspor furnitur dan handicraft setiap tahun 20%. Supaya bisa di tahun ke-5 kita bisa ekspor US$5 miliar per tahun, sekarang sekitar US$2,2 miliar," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (15/4).

Sekjen AMKRI Abdul Sobur menjelaskan China merupakan pasar yang potensial. Namun tidak mudah untuk masuk ke pasar negeri Panda. Pasalnya, China merupakan produsen yang menguasai 35% pangsa pasar mebel dunia.

"Sebenarnya China merupakan pasar yang besar untuk kita, tapi masuk ke sana itu tidak gampang. Kalau digabungkan Eropa dan AS, lebih besar pasar China," ujarnya.

Saat ini, produk mebel dan kerajianan rotan Indonesia yang laku di pasar ekspor adalah produk bergaya modern. Di pasar AS, nilai ekspor produk tersebut mencapai US$700 juta.

Abdul mengakui desain dan kualitas produk harus terus ditingkatkan, misalnya dengan pencoretan SVLK, penerapan teknologi tepat guna, dan akses perbankan yang mudah.

"Desain tetap harus ditingkatkan. Furnitur itu komponen impornya paling kecil hanya sekitar 10%-20% untuk satu produk," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper