Bisnis.com, JAKARTA—Setelah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten diresmikan Presiden Joko Widodo, PT Jababeka Tbk siap melakukan pembangunan 12.000 unit hotel dalam dengan potensi investasi sebesar US$600 juta atau Rp7,8 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS) di sana.
Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. Setyono Djuandi Darmono menyebutkan jumlah unit sebanyak ini dibutuhkan sesuai target 1 juta wisatawan per tahun ke Tanjung Lesung yang digaungkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Komposisinya terdiri dari 3 hotel bintang lima, 5 hotel bintang empat, 100 hotel bintang tiga, dan 530 hotel boutique.
“Total investasi yang dibutuhkan sekitar US$600 juta. Kami menawarkan skema kerja sama dengan para developer dan operator hotel, sehingga bukan cuma Jababeka yang mengembangkan hotel di Tanjung Lesung,” ujar Darmono menjawab pertanyaan Bisnis.com saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Sumber pendanaan perusahaan, ungkap Darmono, diharapkan berasal dari para investor, pembeli, dan juga pengembang.
Pada Rabu (8/4/2015) lalu, melalui anak perusahaan Jababeka di bidang rekreasi dan perhotelan PT Banten West Java (BWJ), pihaknya meluncurkan Marina Boutique Hotel sejumlah 100 unit. Setiap unit hotel 2 lantai ini dibanderol dengan harga US$1 juta dan memiliki 8 sampai dengan 10 kamar.
Menurut Darmono, 23 unit sudah terserap pasar, dan 77 sisanya ditargetkan akan laris pada bulan ini. Pasalnya, hotel dapat dibeli oleh investor asing dengan harga yang terjangkau. Pembeli juga dapat menjadikan kamar utama sebagai tempat tinggal sekaligus menyewakan kamar lainnnya, sehingga dapat memeroleh penghasilan pasif (passive income).
“Satu kamar disewakan Rp1,5 juta per malam, sehingga dalam setahun pembeli mendapatkan pemasukan sekitar Rp4,5 miliar. Dalam 5 tahun modal sudah bisa kembali,” tuturnya.