Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Susi Pudjiastuti Dukung Blue Economy Lewat Cara Ini

Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung penerapan blue economy lewat peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan.
Ilustrasi: lahan mangrove
Ilustrasi: lahan mangrove

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Menteri Susi Pudjiastuti mendukung penerapan blue economy lewat peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno Sukoyono mengatakan dengan menerapkan blue economy, SDM kelautan dan perikanan menjadi lebih kreatif untuk memanfaatkan limbah menjadi suatu kegiatan inovatif.

Tentunya, hal ini mendorong terciptanya para wirausahawan baru, baik dari satuan pendidikan maupun pelatihan, melalui pendampingan para penyuluh di lapangan dalam menerapkan dan mempraktikkannya.

Oleh karena itu, pihanya terus berupaya meningkatkan kapasitas pendidik dan kependidikan, baik lingkup KKP maupun pendidikan lainnya, termasuk dalam membangun jejaring kerja internasional.

“SDM merupakan kunci keberhasilan dalam menerapkan konsep blue economy dalam membangun kelautan dan perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi KKP pada pengembangan blue economy merupakan salah satu strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Minggu (12/4/2015).

Peningkatan kapasitas SDM tersebut, lanjutnya, dilakukan melalui pendidikan, seperti pelatihan dan penyuluhan, yang dilakukan melalui satuan pendidikan KKP yang tersebar di sembilan Sekolah Usaha Perikanan (SUPM) serta satu Sekolah Tinggi Perikanan (STP) di lima kampus.

Saat ini, blue economy sendiri sudah diterapkan oleh beberapa satuan pendidikan KKP di beberapa wilayah, seperti Poltek KP Sidorjo dan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Serang.

Penerapan blue economy di Sidoarjo dilakukan pada budidaya ikan dan udang dengan memanfaatakn hutan mangrove buatan di stasiun lapangan praktik Pulokerto, Pasuruan, Jawa Timur, dengan nama Pusat Studi Mangrove.

Di pusat studi itu, buah mangrove yang biasanya terbuang, dimanfaatkan untuk aneka olahan mangrove, seperti dodok, selai, dan sirup.

Di STP Serang, penerapan blue economy ini diterapkan pada pengembangan budidaya udang dengan teknologi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik), yang merupakan inovasi teknologi budidaya udang melalui suatu kajian ilmiah yang terukur.

Kegiatan budidaya udang ini disinergikan dengan beberapa kegiatan lain yang sesuai dengan blue economy, yaitu pemanfaatan  limbah  budidaya untuk pertumbuhan vegetasi mangrove dan bandeng, bunga mangrove untuk pengembangan lebah madu, daun mangrove untuk konsumsi binatang ruminansia, seperti kambing, serta pemanfaatan lahan sekitar mangrove untuk budidaya kepiting.

Gunter Pauli, Inisiator Blue Economy, mengatakan blue economy diartkan sebagai ekonomi berbasis kelautan, yang berarti sebuah model ekonomi baru untuk mendorong pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan kerangka pikir seperti cara kerja ekosistem.

Menurutnya, konsep blue economy sangat relevan untuk diterapkan di sektor kelautan dan perikanan melalui pengembangan bisnis inovatif dan kreatif berdasarkan prinsip efiiensi alam, hidup hemat tanpa ada limbah yang terbuang (zero waste), menciptakan kesempatan wirausaha dan lapangan kerja, serta memperbaiki modal sosial dengan inovasi dan kreatifitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper