Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (HK) menargetkan pekerjaan konstruksi proyek tol Medan-Binjai sepanjang 25,46 kilometer senilai Rp1,6 triliun selesai pada akhir 2016 sehingga awal 2017 sudah bisa dioperasikan.
"Targetnya 18 bulan sejak PPJT [Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol] ditandatangani atau sekitar 1,5 tahun. Itu amanat Presiden Jokowi," kata Dirut PT HK I Gusti Ngurah Putra di Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Ia mengatakan hal itu seusai penandatanganan PPJT Tol Medan-Binjai antara PT HK dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Hutama Karya optimistis mampu menyelesaikan proyek tersebut sebagai bagian dari penugasan pemerintah, melalui Perpres Nomor 100/2014. "Namun, kami tetap meminta dukungan dari pihak terkait, khususnya terkait pembebasan sisa lahan sekitar 30 persen. Ini terletak di seksi 1 kawasan Medan," katanya.
Ia juga berharap dapat pinjaman untuk ekuiti proyek itu dari SMI sekitar Rp500 miliar. "Prosesnya tinggal menunggu peraturan menteri keuangan," katanya.
Hutama Karya, sesuai UU No 3/2015, mendapatkan Penyertaan Modal Negara Rp3,6 triliun, dan dari jumlah itu Rp1,1 triliun untuk tol Medan-Binjai. Konsesi proyek itu selama 40 tahun.
Hutama Karya juga mendapatkan penugasan tiga ruas lainnya di Proyek Tol Trans Sumatera, yakni Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, dan Bakauheni-Terbang Tinggi Besar.
"Prioritas kedua PPJT-nya adalah Palembang-Indralaya. Kami berharap pekan depan agar proses 'refinancing' proyek itu bisa segera disiapkan," katanya.
Kepala BPJT A. Ghani menyebutkan PPJT ruas tol Medan-Binjai memang ditunggu agar percepatan proyek tersebut segera bisa direalisasikan.
Ngurah mengatakan untuk kedua proyek tol tersebut, Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya, dipastikan tidak melibatkan pihak lain sebagai pemegang saham. "Setelah perpresnya selesai direvisi, maka ada kemungkinan melibatkan pihak lain," katanya. []