Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Keramik Jangan Jor-joran Buka Keran Investasi

Industri keramik dirasa perlu menahan diri terhadap kedatangan investasi baru.
Dini Hariyanti
Dini Hariyanti - Bisnis.com 25 Maret 2015  |  18:02 WIB
Keramik Jangan Jor-joran Buka Keran Investasi

Bisnis.com, JAKARTA—Industri keramik dirasa perlu menahan diri terhadap kedatangan investasi baru.

Alasan utama adalah membatasi masuknya investor yang kurang kredibel dari segi permesinan. Industri ini termasuk sektor lahap energi, oleh karena itu mesin-mesin yang digunakan harus memiliki efisiensi energi tinggi bukan sebaliknya.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan sekalipun kran investasi baru industri keramik diperketat tidak akan memengaruhi pasar domestik.

Kapasitas produksi keramik yang ada sekarang cukup untuk memenuhi permintaan bahkan berlebih.

"Butuh pengontrolan investasi keramik karena industri ini lahap energi. Penting bagi industri disyaratkan memakai teknologi mesin terbaru yang baik, paling tidak hemat energi," tuturnya kepada Bisnis, Rabu (25/3/2015).

Asaki mengemukakan dua aspek utama yang perlu jadi acuan bagi kehadiran investasi baru. Pertama, kapital segar yang kelak akan datang harus mau masuk ke luar Pulau Jawa. Kedua agar disyaratkan penggunaan permesinan berteknologi baru yag lebih hemat energi.

“Konsumsi gas di industri ini di atas 1.000 kilo kalori per kilogram bodi keramik. Ini mencakup dari  persiapan sampai produksi dan pengemasan,” ujar Elisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

analisis investasi industri keramik
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top