Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekerja Nilai SE BNP2TKI Tentang TKI Pelaut Bukan Solusi

Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN) menilai penerbitan Surat Edaran BNP2TKI Nomor 1/2015 tentang Penundaan Pelayanan TKI Pelaut Perikanan ke Luar Negeri bukanlah solusi tepat untuk mengedepankan perlindungan bagi TKI pelaut.
Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN) menilai penerbitan Surat Edaran BNP2TKI Nomor 1/2015 tentang Penundaan Pelayanan TKI Pelaut Perikanan ke Luar Negeri bukanlah solusi tepat untuk mengedepankan perlindungan bagi TKI pelaut./JIBI
Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN) menilai penerbitan Surat Edaran BNP2TKI Nomor 1/2015 tentang Penundaan Pelayanan TKI Pelaut Perikanan ke Luar Negeri bukanlah solusi tepat untuk mengedepankan perlindungan bagi TKI pelaut./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Serikat Pekerja Indonesia Luar Negeri (SPILN) menilai penerbitan Surat Edaran BNP2TKI Nomor 1/2015 tentang Penundaan Pelayanan TKI Pelaut Perikanan ke Luar Negeri bukanlah solusi tepat untuk mengedepankan perlindungan bagi TKI pelaut.

Juru bicara SPILN Imam Syafi'i menilai penghentian pelayanan perekrutan dan penempatan TKI Pelaut Perikanan ke luar negeri sebagaimana termuat dalam surat yang ditandatangani oleh Kepala BNP2TKI Nusron Wahid pada 16 Maret lalu itu  tidak akan menyelesaikan masalah.

Menurutnya seharusnya Nusron harus memperbaiki sistem pelayanan baik pra, masa dan purna penempatan, serta melakukan pengetatan perizinan perusahaan pengirim.

"Faktanya yang kami temui di lapangan, izin perusahaan perekrutan, pengiriman, dan penempatan  TKI ABK izinnya justru di Kementerian Perdagangan," katanya, Rabu (25/3/2015).

Dia menambahkan, hal terpenting yang harus dilakukan oleh BNP2TKI adalah melakukan pengawasan terhadap seluruh perusahaan pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) di sektor pelaut.

"Masih banyak PPTKIS yang menggunakan jasa calo untuk rekrut TKI yang berpotensi, atau tidak mendapatkan salinan perjanjian kerja, sehingga menyebabkan banyak terjadi permasalahan TKI ABK," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper