Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEBAS VISA 30 NEGARA: Kualitas Dan Sarana Lokasi Wisata Bakal Ditingkatkan

Kualitas sarana, prasarana, serta tenaga kerja di sektor pariwisata akan ditingkatkan guna menyambut gelombang kedatangan turis asing kala aturan bebas visa ke 30 negara ke Indonesia diberlakukan secara resmi. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pemerintah akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait memperbaiki standar layanan dan fasilitas di destinasi wisata di Tanah Air.
Candi Borobudur/Wikipedia.org
Candi Borobudur/Wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA—Kualitas sarana, prasarana, serta tenaga kerja di sektor pariwisata akan ditingkatkan guna menyambut gelombang kedatangan turis asing kala aturan bebas visa ke 30 negara ke Indonesia diberlakukan secara resmi. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pemerintah akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait memperbaiki standar layanan dan fasilitas di destinasi wisata di Tanah Air.

"Efek dari fasilitas pemberian bebas visa sangat besar. Kami memprediksi akan ada tambahan 1 juta wisman. Itu berarti tambahan devisa negara US$1 miliar. Pemerintah fokus memastikan ketersediaan kamar hotel, peremajaan bandara, serta peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kerja pariwisata," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kementerian Pariwisata, Selasa (23/3). Dia menuturkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang saat ini rata-rata 50%.

Sementara itu, okupansi kamar hotel nonbintang hanya berkisar 40%. Berkaca dari angka tersebut, Arief optimis kapasitas kamar hotel di Indonesia masih bisa mencukupi lonjakan wisman. Lebih lanjut, Kementerian Pariwisata berupaya menghidupkan rumah singgah (homestay) yang dikelola oleh masyarakat di sekitar destinasi wisata. "Target kami agar ada pemerataan ekonomi di daerah.

" Arief menargetkan penambahan kualitas dan kuantitas tenaga kerja di sektor ini, khususnya pemandu wisata (tour guide). Selain jumlahnya masih minim, dia mengatakan masih banyak tenaga kerja pariwisata yang belum fasih mengusasi bahasa asing. "Dari 1 juta turis Tiongkok yang datang ke Indonesia, 800 ribu wisman datang ke Bali. Nah, jumlah tour guide kita cuma 600 orang. Sudah kurang tidak semua pemandu wisata bisa berbasa Mandarin," lanjutnya.

Dia meminta izin kepada Gubernur Bali agar memperbolehkan pemandu wisata dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ikut ke Indonesia untuk sementara waktu. Kementerian Pariwisata akan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) untuk meningkatkan kualitas para pemandu. Salah satu caranya dengan mengirimkan tour guide Indonesia untuk mempelajari karakteristik turis dari beberapa negara yang dibidik kunjungan wismannya, yaitu RRT, Jepang, Inggris, Perancis, Belanda, dan Jerman.

"Semua hal tengah kami siapkan. Rencananya, Peraturan Presiden tentang aturan bebas visa 30 negara keluar pada bulan April. Kami bergerak cepat agar penambahan jumlah wisman bisa terjadi di tahun ini," paparnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bebas visa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper