Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Bebas Visa Diprediksi Akan Dongkrak Kunjungan Wisman MICE

Sektor industri pertemuan, insentif, konvensi, dan eksebisi diprediksi tumbuh seiring digaungkannya rencana pemerintah memberlakukan aturan bebas visa ke 30 negara

Bisnis.com, JAKARTA--Sektor industri pertemuan, insentif, konvensi dan eksebisi (meeting, incentive, convention dan exhibition/MICE) diprediksi tumbuh seiring digaungkannya rencana pemerintah memberlakukan aturan bebas visa ke 30 negara.

Direktur MICE dan Promosi Minat Khusus Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan pertumbuhan sektor ini tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia.

"Perkembangan industri MICE memberikan dampak berlipat ganda [multiplier effects], yaitu tumbuhnya investasi di berbagai sektor industri. Kalau aturan bebas visa direalisasikan jumlah kunjungan wisman di sektor MICE akan tumbuh signifikan," ujar Rizki kepada Bisnis, Senin(23/3).

Dia memaparkan target pengunjung wisata MICE dari luar negeri sebagian besar datang dari kalangan pebisnis dan pemerintahan. Pelaksanaan kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran berskala internasional diharapkan menumbuhkan minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

Menurutnya, kontribusi kunjungan wisman dari sektor MICE baru berkisar 3%-5%. Meski angkanya terbilang kecil, dia tetap optimis kedatangan turis asing untuk menghadiri kegiatan MICE bisa mendatangkan pendapatan besar bagi negara. "Karena berasal dari kalangan pebisnis, tingkat pengeluaran mereka lebih besar ketimbang turis yang datang ke Indonesia untuk berwisata."

Rizki menambahkan kota-kota yang dinilai sudah siap melaksanakan kegiatan MICE masih berpusat di Jakarta dan Bali. Namun, pemerintah tengah mendorong Surabaya, Batam, Medan, dan Makassar mempersiapkan sarana dan prasara agar mampu mengakomodasi kegiatan MICE berskala regional dan internasional.

"Semua lini kegiatan di sektor MICE memiliki prospek. Kami akan mendorong pelaku usaha agar bisa menggabungkan paket MICE dengan kunjungan ke destinasi wisata. Ini dilakukan untuk memperpanjang periode tinggal [lenghth of stay] para wisman," imbuhnya.

Salah satu event MICE yang berlangsung di Indonesia adalah 21 Junior Chamber Internasional (JCI) Asia Pacific 2015. Menurut Rizki, kegiatan 21 JCI 2015 merupakan konvensi yang mendatangkan pengusaha muda se Asia Pasifik. Selain konvensi, kegiatan lain yang dilaksanakan adalah JCI Asia Pacific Senate Golf. 

"Kita sebenarnya memiliki potensi menjadi penyelenggara MICE. Buktinya, kita berhasil menyelenggarakan konferensi Asia Afrika pertama kali. Tahun ini, Kemenpar sendiri menjadi panitian penyelenggaraan Side Event KAA 2015 sebagai bentuk mendukung pertumbuhan sektor MICE di Indonesia," katanya. 

Executive Chairman of Organizing Committe Liliek Setiawan mengatakan 21 JCI Asia pacific 2015 merupakan ajang silahturahmi para pengusaha muda se-Asia Pacific di tahun 2015. Tujuan organisasi kepemudaan internasional yg bermotokan "Young Active Citizen" dengan menciptakan perubahan yg positif di kawasan regional. 

"Kegiatan ini bertepatan dengan adanya Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60.  Kami sangat bangga ditunjuk pemerintah untuk menjadi Pembuka KAA 2015," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper