Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membentuk dua perusahaan patungan dengan investor Jepang untuk memproduksi baja otomotif dan konstruksi.
Perusahaan joint venture antara Nippon Corporation dengan KS yang memproduksi baja konstruksi dinamai PT Krakatau Osaka Steel (KSO). Adapun perseroan yang membuat baja otomotif adalah PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS). Masing-masing berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan total investasi US$500 juta.
"Pabrik otomotif dikerjakan Krakatau-Nippon, baja konstruksi oleh Krakatau-Osaka. Pabrik otomotif bahan bakunya dari krakatau steel, kalau baja konstruksi KS belum bisa buat," kata Direktur Industri Kimia Dasar Kemenperin Muhammad Khayam kepada Bisnis.com.
Dua pabrik itu diyakini dapat meningkatkan konten lokal kendaraan bermotor serta berbagai proyek infrastruktur. Saat ini kebutuhan baja otomotif tergantung dari impor, begitu juga baja konstruksi berspesifikasi khusus karena KS hanya memroduksi baja kelas standar.
Aplikasi baja spesifikasi konstruksi berspesifikasi khusus contohnya dipakai dalam proyek tol Trans-Sumatra, rel kereta di Kalimantan, bahkan beton untuk pelabuhan yang tahan terhadap hantaman tsunami. Produksi Nippon ditujukan untuk konsumsi domestik guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri hilir, selanjutnya yang dieskpor adalah produk hilirnya.
Pabrik baja otomotif dan konstruksi ini sekomplek dengan pabrik Kratakau Steel yang ada di Cilegon, Banten. Proyek patungan Nippon KS ini menghabiskan lahan seluas 40 hektare. Selama masa konstruksi saja diperkirakan menyerap 2.000 tenaga kerja, saat mulai beroperasi menyedot sekitar 400 pekerja.
“Kami targetkan pabrik mulai beroperasi pada 2016 dan 2017. Yang beroperasi pada 2016 adalah Krakatau Osaka Steel, sedangkan yang otomotif Krakatau Sumikin pada 2017,” kata Kazuhiro Egawa, Executive Officer Overseas Business Development (Asean, India dll) NSSMC. []