Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlambatan Ekonomi Tak Ganggu Kunjungan Wisman

Implementasi aturan bebas visa kunjungan singkat bagi turis asing dari 30 negara dinilai membawa angin positif bagi industri pariwisata Nasional meski beberapa negara penerima fasilitas ini mengalami perlambatan ekonomi.
Bisnis.com, JAKARTA--Implementasi aturan bebas visa kunjungan singkat bagi turis asing dari 30 negara dinilai membawa angin positif bagi industri pariwisata Nasional meski beberapa negara penerima fasilitas ini mengalami perlambatan ekonomi. 
 
CEO Pacific Asia Travel Association (PATA) Poernomo Siswoprasetijo mengatakan pemberian fasilitas bebas visa merupakan terobosan yang diharapkan mampu menjadi magnet penarik turis asing untuk berlibur ke Indonesia.
 
"Selain mempermudah proses pengurusan dokumen, pemberlakukan aturan bebas visa juga menjadi daya tarik bagi wisman karena bisa menghemat anggaran pengeluaran kala berwisata. Hal ini menjadi nilai tambah bagi turis asing. Apalagi, saat ini tengah terjadi perlambatan ekonomi di beberapa negara," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (23/3). 
 
Dia menyebutkan dari 30 negara yang akan mendapat fasilitas visa gratis, negara-negara di kawasan Uni Eropa dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tengah mengalami goncangan ekonomi.
 
Namun demikian, menurutnya, pelemahan iklim ekonomi di satu negara tidak menurunkan tingkat kunjungan wisman secara signifikan. Pasalnya, jumlah kunjungan turis asing dari negara-negara tersebut menunjukan peningkatan dalam empat tahun terakhir.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total kunjungan wisman Eropa berkisar 1,038 juta pada 2010. Jumlah tersebut mengalami kenaikan menjadi 1,045 juta (2011), 1,108 juta (2012), dan 1,243 juta (2013).
 
Sementara itu, total kunjungan wisman dari Negeri Tirai Bambu tercatat sebanyak 469 ribu pada 2010. Total kunjungan tersebut menanjak ke angka 574 ribu (2011), 686 ribu (2012), dan 807 ribu (2013). 
 
Selain jumlah kunjungan, kontribusi penerimaan devisa dari wisman Eropa dan RRT tergolong tinggi. Dari keenam belas negara Eropa yang berwisata ke Tanah Air pada 2013, kontribusi penerimanan negara dari wisman Inggris berkisar US$354,36 juta, diikuti Perancis US$303,21 juta, Belanda US$284,58 juta, dan Jerman US$242,54 juta. Adapun, penerimaan wisman RRT mencapai US$754,59 juta. 
 
"Devisa yang diterima dari wisman RRT dan Uni Eropa terbilang besar karena periode tinggal [length of stay] mereka cukup lama," katanya. 
 
Karena itu, dia mendesak pemerintah segera merealisasikan kebijakan bebas visa dan menyosialisasikan fasilitas ini kepada negara yang bersangkutkan. Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan strategi promosi dan perbaikan infrastruktur di destinasi wisata potensial secara intensif. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper