Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pulau Peucang Senilai Rp500 Miliar Dimulai

Pengembangan Pulau Peucang, Ujung Kulon, yang dipastikan menelan investasi senilai Rp500 miliar antara PT Banten Global Development, BUMD Banten, dan PT Suaka Pusaka Kulon, Taman Safari Indonesia Group, telah memasuki pembangunan tahap pertama.
Peta Ujung Kulon/www.peucangisland.com
Peta Ujung Kulon/www.peucangisland.com

Bisnis.com, SERANG - Pengembangan Pulau Peucang, Ujung Kulon, yang dipastikan menelan investasi senilai Rp500 miliar antara PT Banten Global Development, BUMD Banten, dan  PT Suaka Pusaka Kulon, Taman Safari Indonesia Group, telah memasuki pembangunan tahap pertama.

Aswin Sumampau, Direktur Utama PT Banten Global Ecotourism, perusahaan gabungan PT BGD dengan PT Suaka Pusaka Kulon, mengatakan perusahaan telah mendapatkan izin prinsip usaha penyediaan sarana wisata alam dari Kementerian Kehutanan untuk lahan seluas 44 hektare.

“Pengembangan Pulau Peucang terbagi tiga tahap, yakni pembangunan tourist information center yang telah berlangsung dan akan diluncurkan pada Oktober, pembangunan sarana akomodasi serta pusat konservasi lumba-lumba atau dolphin rescue center,” ujarnya di Serang kepada Bisnis.com, Kamis (19/3/2015).

Dia mengatakan berdasarkan izin prinsip yang telah didapat, perusahaan hanya diperbolehkan membangun sejumlah sarana dan fasilitas seperti penginapan turis, dermaga kapal, dan lainnya di atas lahan seluas 4 ha.

Selain itu, seluruh proses pembangunan ditargetkan rampung dalam tiga tahun, dan pada 2016 fasilitas akomodasi bagi turis yang terbagi dua yakni budget traveler dan penginapan ekslusif rampung dalam satu tahun dan pada 2017 pembangunan dolphin rescue center juga harus selesai.

Iman Kusnadi, Business Development Director PT BGD, mengatakan selain telah mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Kehutanan, pihaknya bersama Taman Safari Group telah menyelesaikan seluruh rencana pengembangan Pulau Peucang.

“Sambil mendirikan tourist information center¸ kami juga tengah mengurus perizinan pengembangan kawasan ke Pemerintah Provinsi Banten. Konsep pengembangan Pulau Peucang adalah eksplorasi kekayaan alam dan potensi yang dimiliki,” ujarnya.

Dia mengatakan karakter laut di Pulau Peucang yang 15 meter dari bibir pantai langsung berhadapan dengan laut dalam memungkinkan turis berenang bersama dengan lumba-lumba. Wisata seperti ini di seluruh dunia hanya dapat dilakukan di negara bagian Florida, Amerika Serikat dan Pulau Peucang, Banten.

Lumba-lumba yang masuk dalam konservasi, menurutnya adalah lumba-lumba yang sering tertangkap oleh jaring nelayan di sekitar laut Pulau Peucang. Dalam hal ini, Taman Safari Group telah memiliki keahlian dalam konservasi hewan mamalia tersebut.

Dengan kekayaan alam yang unik, sejumlah fasilitas wisata lainnya seperti jalur mountain bike, hiking, canoing, bird watching, diving, snorkeling dan lainnya juga akan disediakan oleh PT Banten Global Ecotourism selama pengembang kawasan.

Franklin P. Nelwan, Direktur Keuangan PT BGD, mengatakan pihaknya akan mendorong Pemerintah Provinsi Banten dan kabupaten terkait untuk segera memperbaiki akses transportasi menuju Ujung Kulon yang selama ini terkenal rusak parah.

Selain itu, untuk mengurangi risiko penolakan dari penduduk lokal, pengembang kawasan juga akan melakukan sosialisasi dengan memberikan pemahaman bahwa pengembangan Pulau Peucang akan meningkatkan perekonomian lokal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper