Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggakan Pelanggan PLN di Wilayah Ini Capai Rp180 Miliar

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu mencatat tunggakan pembayaran listrik dari pelanggan listrik pascabayar mencapai Rp180 miliar sejak Januari hingga Februari 2015.
Listirik/Antara
Listirik/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu mencatat tunggakan pembayaran listrik dari pelanggan listrik pascabayar mencapai Rp180 miliar sejak Januari hingga Februari 2015.

Deputi Manager Hukum dan Hubungan Masyarakat PLN Wilayah S2JB Lilik Hendro Purnomo mengatakan tunggakan pembayaran dari pelanggan bakal berdampak pada kinerja perseroan, baik dalam penyediaan listrik maupun kinerja keuangan.

“Seharusnya, pendapatan PLN bulan ini masuk Rp461,6 miliar, tapi ternyata ada tunggakan hingga Rp180 miliar. Lalu, bagaimana kami bisa menjaga maintenance atau pasokan listrik secara baik jika kondisinya seperti ini terus,” ujarnya,

Lilik mengakui tunggakan pembayaran listrik dari pelanggan memang terus terjadi, terutama di awal-awal tahun ini. Meski demikian, dia mengklaim tunggakan pembayaran listrik kali ini lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Dia menyebutkan tunggakan yang paling banyak berasal dari Palembang yang mencapai Rp58 miliar. Disusul, Lahat sebesar Rp56,3 miliar, Muara Bungo Rp23,7 miliar, Bengkulu Rp22,1 miliar dan Jambi sebesar Rp19,5 miliar.

“Oleh karena itu, PLN Sumsel, Jambi dan Bengkulu [S2JB] memerintahkan semua kantor pelayanan di beberapa area baik Palembang, Bengkulu, Muara Bungo, Lahat dan Jambi untuk mengintensifkan penagihan kepada pelanggan,” tuturnya.

Lilik mengungkapkan pihaknya akan mengingatkan terlebih dahulu kepada pelanggan yang bersangkutan. Apabila dalam satu bulan tidak dibayarkan, PLN S2JB berencana melakukan pemutusan listrik sementara.

Namun, apabila ternyata hingga tiga bulan, pelanggan tetap belum melakukan pembayaran, PLN akan bertindak tegas dengan langsung mencabut dan membongkar ampere meter yang terpasang di tiap rumah atau tempat usaha pelanggan.

“Kalau pelanggan itu masih membandel, dan belum membayar tagihan listrik. Kami akan langsung cabut ampere meternya. Tidak akan ada basa-basi lagi. Kami beri tenggang hingga tiga bulan saja,” tegasnya.

Lilik menyebutkan sebagian besar pelanggan yang menunggak, yakni pelanggan dengan penggunaan ampere meter di bawah 1.300 watt, atau sekitar 80% dari total pelanggan yang menunggak pembayaran listrik.

Oleh karena itu, dia mengimbau para pelanggan listrik untuk membayar tagihan sebelum masa tempo habis. Pasalnya, jika telah dicabut atau dibongkar, kesempatan untuk mendapatkan listrik dan pemasangan baru akan sedikit sulit.

“Untuk confirm pemasangan itu waktunya bisa lama, dan harus mengeluarkan biaya lebih besar lagi. Makanya, lebih baik bayar rutin saja. Kalau sulit bayar rutin, lebih baik pelanggan pindah ke listrik prabayar,” tuturnya.

Sekadar informasi, pelanggan listrik PLN Wilayah S2JB per Februari 2015 tercatat sebanyak 2,53 juta pelanggan listrik di WS2JB, dengan rincian listrik pascabayar sebanyak 1,93 juta pelanggan dan 601.026 pelanggan listrik prabayar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper