Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah pusat didesak membuat terobosan baru untuk mengejar swasembada pangan akibat belum mampu diwujudkan hingga saat ini.
Ketua Asosiasi Pedagang Komoditi Agro Jawa Barat Nono Sambas mengharapkan pemerintah melakukan terobosan baru dalam rangka mengejar swasembada pangan salah satunya menggenjot produksi beras dengan memotivasi harga pembelian padi dari petani dengan harga yang lebih tinggi dari saat ini.
"Kami sebagai petani bukan tidak gembira harga beras naik seperti sekarang ini. Tapi di satu sisi kan kasihan masyarakat, itu artinya pemerintah harus mensubsidi pembelian padi dari petani. Dan harga jual beras ke masyatakat tetap murah atau terjangkau," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (10/3).
Seperti diketahui, katanya, sesuai Inpres No. 12 Tahun 2012, saat ini harga gabah kering panen (GKP) Rp3.300 per kilogram, gabah kering giling (GKG) Rp4.200 per kilogram, dan harga beras Rp6.600 per kilogram.
Selain itu, pemerintah pun diminta untuk memerhatikan berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani seperti teknologi pertanian yang baru. Karena, ujarnya, sejak zaman Presiden Soeharto hingga saat ini terus menggulirkan berbagai program teknologi pertanian padi.
Meski berbeda-beda nama, hakikatnya tetap sama. Seperti zaman Soeharto petani dikenalkan pada teknologi pola tanam yang dinamakan panca usaha tani yang meliputi pola tanam, penggantian varietas, pemupukan yang bagus, pengairan, dan pemberantasan hama.
"Setiap ganti presiden juga ada kebijakan dan program untuk meningkatkan produksi padi nasional ini. Sayangnya isinya sama-sama saja, harusnya petani itu bisa diberikan teknologi pertanian yang baru dan telah teruji mampu meningkatkan produksi pertanian padi," ujarnya.
Pemerintah juga jangan hanya sekadar memberikan berbagai bantuan. Karena yang lebih penting adalah memberikan jaminan pembelian harga padi yang baik. Sehingga, membangkitkan semangat petani untuk tetap menaman padi.
"Agar kami para petani ini memiliki kebanggaan sebagai petani yang memiliki pendapatan bagus. Jika seperti itu, petani juga akan punya idealisme kebanggaan menggarap tanah airnya sendiri," katanya. (Adi Ginanjar Maulana/Wisnu Wage Pamungkas/Hedi Ardhia/Afif Permana)