Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Nasional Terhadang Pelemahan Harga Minyak Global

Penurunan harga minyak masih menjadi kendala dalam upaya pemerintah menggenjot produksi minyak nasional, karena membuat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengurangi aktivitas pengeborannya.
Sejumlah KKKS mengurangi kegiatan pengeboran lapangan migas yang dikelolanya dalam revisi program kerja dan anggaran atau work plan and budget (WP&B) yang akan diajukan April 2015./Ilustrasi Pengeboran minyak
Sejumlah KKKS mengurangi kegiatan pengeboran lapangan migas yang dikelolanya dalam revisi program kerja dan anggaran atau work plan and budget (WP&B) yang akan diajukan April 2015./Ilustrasi Pengeboran minyak

Bisnis.com, LHOKSEUMAWE - Penurunan harga minyak masih menjadi kendala dalam upaya pemerintah menggenjot produksi minyak nasional, karena membuat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengurangi aktivitas pengeborannya.

Muliawan, Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Huku Minyakndan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan sejumlah KKKS mengurangi kegiatan pengeboran lapangan migas yang dikelolanya dalam revisi program kerja dan anggaran atau work plan and budget (WP&B) yang akan diajukan April 2015.

“Pengurangan kegiatan sudah dilaporkan, sehingga sejauh ini tidak mengganggu pencapaian target produksi minyak nasional,” katanya, Selasa (10/3/2015).

Sepanjang tahun ini, target produksi minyak nasional dipatok 825.000 barel per hari, dan gas 7.079 BBtud. Untuk mencapai target itu, SKK Migas menargetkan 25 proyek migas baru yang berproduksi tahun ini, termasuk Lapangan Bukit Tua dan Blok Cepu, dengan target produksi 124.000 barel minyak per hari, dan 165,7 MMscfd gas.

Selain itu, akan ada 12 proyek yang dikerjakan PT Pertamina EP yang on stream tahun ini. Kebanyakan proyek tersebut akan mulai mengalirkan minyak sekitar 9.227 barel per hari pada kuartal pertama tahun ini.

Sementara itu, proyek lain seperti proyek lain seperti Lapangan Securai, Rantau, Talang Jimar, Prabumulih Barat Ph 1, dan Subang baru mencapai puncak produksi pada tahun depan.

Pertamina West Madura Offshore juga akan menambah produksi sebesar 1.000 barel per hari dan 10 MMscfd gas, dari produksi POD Integrasi PHE 6/12, 7, 24, 44, dan 48. Kemudian Pertamina Offshore North West Java akan mulai memproduksikan Lapangan GG, YY, dan FSB dengan produksi 1.727 barel per hari dan 14 MMscfd.

Total E&P Indonesie juga akan mengoperasikan dua proyek baru, yakni Bekapai Phase 2B dan South Mahakam-3, dengan masing-masing produksi 799 barel per hari dan 448 barel per hari. Terakhir, Chevron Pacific Indonesia (CPI Rokan) memulai produksi Lapangan Petapahan dengan produksi sebesar 1.605 barel per hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper