Bisnis.com, JAKARTA - PT Njonja Meneer melalui Yayasan Neera Ayu mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya dengan memberikan penghargaan Culturepreneur Award 2015.
Charles Saerang, Presdir PT Njonja Meneer, mengungkapkan wirausaha budaya di sejumlah daerah terbukti mampu menggerakkan ekonomi komunitas dan memberdayakan masyarakat.
Wirausaha budaya adalah individu yang melakukan kegiatan pelestarian budaya dengan solusi kewirausahaan.
"Itu karena melalui solusi kewirausahaan kegiatan tersebut dapat terus beerlanjut secara mandiri berkelanjutan dan timbulnya inovasi baru pada budaya lokal serta pengakuan kekayaan intelektual, " ujarnya.
Pada Apresiasi Wirausaha Budaya 2015 yang diselenggarakan pada Sabtu (28/2) Yayasan Neera Ayu menjaring 33 peserta dari seluruh Indonesia, dan terseleksi 5 nominator. Kemudian ditentukan 3 peserta terbaik.
Indikator yang digunakan untuk menentukan adalah, pertama kegiatan yang dilakukan . Kedua, dampak kegiatan baik lokal maupun nasional.
Ketiga, keberlanjutan kegiatan dari sisi inovasi dan kewirausahaan.
Kelima nominator adalah Zaini Alif (jabar), pendiri Komunitas Hong (Pusat Kajian Mainan dan Permainan Rakyat). Alif Faozi (Jateng), pendiri Komunitas Desa Wisata Dieng. Wahyudi Anggoro (Yogyakarta), pendiri Pandes Sompokan (desa pembuat mainan dari bambu dan kertas). TB Silalahi (Sumut), pendiri Museum Batak. Alfonsa Horeng (NTT), pendiri 18 Rumah Tenun.
Juri yang antara lain beranggotakan mantan Mendagri Suryadi Soedirja, mantan Menperin MS Hidayat, Prof Agus Purwodianto, dan Charles Saerang memilih Zaini Alif (Komunitas Hong), Alfonsa Horeng (Rumah Tenun NTT), dan Wahyudi Anggoro (Pandes Sompokan) sebagai tiga wirausaha budaya terbaik 2015.