Bisnis.com, JAKARTA - Harga gabah kering panen di tingkat petani cenderung turun meskipun harga beras nasional terpantau naik sepanjang Februari lalu.
Badan Pusat Statistik melansir harga gabah kering panen (GKP) tingkat petani turun 2,10% menjadi Rp4.922,52 per kg dari sebelumnya Rp5.027,89 per kg pada Januari.
Dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, harga GKP bulan ini memang meningkat 11,29 % dari capaian sebelumnya Rp4.423,22 per kg.
Adapun, harga GKP terendah berada di Jawa Barat sebesar Rp3.365 sedangkan tertinggi berada di Kalimantan Tengah Rp8.200 pada bulan lalu.
Sementara itu, harga terendah gabah kering giling (GKG) terlatak di Sulawesi Tenggara Rp4.300 dan tertinggi di Jawa Barat Rp.6600.
Pada bulan lalu, penjualan gabah didominasi jenis GKP sebesar 71,65%, gabah kualitas rendah 15,24% dan GKG 13,11%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan kenaikan harga beras tidak serta merta menaikkan harga GKP di tingkat petani.
Sebaliknya, dia mengatakan rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan malah meningkat sebesar 0,33% menjadi Rp9.252 per kg.
Adapun beras kualitas premium juga naik 1,25% menjadi Rp9.358,23.
"Jadi di penggilingan jualnya lebih tinggi (ke konsumen) padahal belinya murah," katanya dalam konferensi pers, Senin, (2/3/2015).
Sasmito menjelaskan dibandingkan dengan Februari tahun lalu, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan seluruhnya meningkat. Beras kualitas medium naik 13,81%, kualitas premium naik 12,71%, dan kualitas rendah 9,64%.