Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTAN Optimistis Harga Beras Akan Kembali Normal

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan optimistis bahwa harga beras di pasaran yang saat ini naik, akan kembali normal dan stabil.
Panen raya di Ngawi tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun. /Bisnis.com
Panen raya di Ngawi tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun. /Bisnis.com

Bisnis.com, NGAWI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan optimistis bahwa harga beras di pasaran yang saat ini naik, akan kembali normal dan stabil.

Hal itu disampaikan Menteri Andi Amran saat panen raya di Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bersama jajaran pejabat pemerintah daerah setempat, Rabu (25/2/2015).

"Saya yakin harga beras akan kembali normal seiring berbagai upaya pemerintah. Kemarin Bapak Presiden dan Wakil Presiden sudah menginstruksikan Bulog untuk mendistribusikan 300 ribu ton stok berasnya," ujar Amran Sulaiman di Ngawi, kepada wartawan.

Menurut dia, melambungnya harga beras di pasaran hingga menembus Rp12.000 per kilogram, karena adanya kesalahan dalam sistem pendistribusian. Sebab, sesuai aturan, selisih harga gabah dengan beras di pasaran tidak boleh lebih dari 30%.

"Harga gabah kering panen di sawah saat ini sekitar Rp4.500. Jika mengikuti aturan yang ada, maka seharusnya harga beras di pasaran mencapai Rp6.500 hingga Rp7.000 per Kilogram. Kenyataannya, harga gabah Rp4.500 per Kilogram dan harga beras tembus Rp12.000 per Kilogram. Ini ada yang salah dengan sistem pendistribusianya," kata dia.

Dengan harga beras yang telah mencapai Rp12.000 per Kilogram, maka sesuai aturan selisih 30 persen, harga gabah sekitar Rp9.000 per Kilogram. "Jika, harga gabah kering di sawah benar mencapai Rp9.000 per Kilogram, maka pemerintah perlu waspada dan jangan itu sampai terjadi," terangnya.

Selain mendistribusikan 300.000 ton beras dari Bulog, untuk menurunkan harga beras di kota besar seperti Jakarta dan lainnya, ia meminta kepada Pemprov Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk sebanyak-banyaknya mengirim beras ke daerah bermasalah. Dengan stok yang melimpah, diharapkan harga akan kembali normal.

Ia menambahkan kondisi harga beras yang fluktuatif tidak akan mengganggu target swasembada pangan dalam beberapa tahun mendatang. Target itu akan dapat direalisaikan dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan berupa identifikasi permasalahan menyangkut produktifitas seperti sarana irigasi, pupuk, benih, dan alat pertanian.

Mentan menyatakan, terhambatnya swasembada pangan dalam beberapa tahun terakhir tidak lepas permasalahan di lingkup internal pertanian sendiri. Seperti kerusakan irigasi yang mencapai 52 persen dan rendahnya penyerapan benih yang hanya 20%.

Sementara, kegiatan panen raya di Ngawi tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun. Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi Oni Anwar, dan sejumlah jajaran pejabat di Pemkab Ngawi.[]


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper