Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Melambung, Gubernur Ganjar Curiga Ada Oknum Penimbun

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencurigai adanya oknum tertentu yang sengaja menimbun beras sehingga mengakibatkan harga beras di wilayahnya melambung tinggi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo/Jibiphoto
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo/Jibiphoto

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencurigai adanya oknum tertentu yang sengaja menimbun beras sehingga mengakibatkan harga beras di wilayahnya melambung tinggi.

Ganjar mengatakan harga beras di sejumlah pasar di Jateng mencapai Rp12.500/kilogram. Padahal, harga gabah di tingkat petani berkisar Rp4.500/kg.

penaikan harga beras rerata di Jateng mencapai 30% dari harga pada bulan lalu. “Kami akan kroscek ke lapangan, saat ini merupakan momen tepat untuk mendeteksi siapa sebenarnya yang mempermainkan harga beras,” paparnya, Selasa (24/2/2015).

Pihaknya mengatakan pengecekan tidak hanya akan dilakukan ke pasar tradisional maupun pasar moder tetapi pada level kabupaten/kota yaitu di gudang-gudang resmi Bulog maupun gudang milik pengusaha.

Ganjar berkomitmen dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar yang diharapkan dapat menekan harga beras yang mengalami penaikan signifikan. “Kalau mau operasi pasar seharusnya ya sekarang ini,” ujarnya.

Dia mengatakan Jateng merupakan salah satu wilayah lumbung padi yang turut berkontribusi terhadap pasokan beras nasional.

Oleh karena itu, Ganjar seolah tidak percaya dengan kenaikan harga beras yang meresahkan semua pihak. Dia mengakui saat ini yang diuntungkan adalah para pedagang beras.

“Tapi kami tidak menuduh pedagang yang mempermainkan harga, pasti ada oknum tertentu,” tukasnya.

Ganjar menyakini bahwa panen raya akan terjadi pada bulan depan atau Maret 2015. Oleh karena itu, dia meminta kepada semua pihak untuk bersabar dan tidak mendatangkan beras dari luar daerah.

Jika saat ini terjadi aksi borong beras dari luar daerah, ujarnya, kemungkinan saat panen raya bakal terjadi penurunan harga beras di Jateng. “Kalau harga anjlok yang rugi jelas petani lagi. Makanya, hari ini kami akan melakukan rapat dengan Bulog Jateng,” katanya.

Menurutnya, harga beras maupun komoditas lain di Jateng dipengaruhi oleh pasar Induk Jakarta salah satunya Pasar Kramat Jati. Oleh karena itu, pengaruh kenaikan harga beras lebih merata


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper