Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla segera berbicara dengan PT Pertamina (Persero) terkait dengan kelangkaan elpiji tabung 3 kg di sejumlah daerah di Tanah Air.
"Saya akan ngomong dengan orang Pertamina. Memang saya kira tidak perlu, kita cukup stok," katanya di Kantor BKPM, Selasa (24/2/2015).
Kelangkaan elpiji 3 Kg antara lain terjadi di Depok, Bekasi, dan Bogor, Jawa Barat, serta Tebing Tinggi, Sumatra Barat.
Kelangkaan itu juga diikuti oleh penaikan harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer dari harga eceran tertinggi Rp14.000/tabung menjadi kisaran Rp15.000-Rp16.000/tabung.
Langkanya elpiji tabung melon diduga terjadi lantaran tingginya harga elpiji 12 Kg nonsubsidi, sehingga menyebabkan migrasi konsumsi di masyarakat. "Terlalu banyak orang pakai barangkali ya. Tapi saya cek, mustinya tidak langka," imbuhnya.
Saat ini, Wapres memanggil jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) di kantornya.
PT Pertamina (Persero) membantah gas Elpiji 3 kg untuk area Jawa Barat salah satunya Depok, Jawa Barat, dikatakan langka. Pertamina mengklaim sudah memastikan supply Elpiji 3 kg dari Pertamina ke agen dan pangkalan berjalan normal.
Pertamina memaparkan alokasi elpiji 3 kg untuk Kota Depok ditetapkan sebanyak 54.000 tabung/hari, Kab. Depok sebanyak 142.000 tabung/hari, Kota Bogor sekitar 29.000 tabung/hari, Kab. Bogor sebanyak 142.000 tabung/hari, serta Kota Bekasi dan Kab. Bekasi sebanyak 78.000 tabung/hari.