Bisnis.com, PALEMBANG - Guna mengantisipasi permintaan semen yang bakal melonjak, PT Semen Baturaja Tbk menyiapkan belanja modal sebesar Rp1,2 triliun pada tahun ini untuk meningkatkan kapasitas produksi semen.
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Zulfikri Subli mengatakan perseroan lebih ekspansif pada tahun ini disebabkan adanya pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke sektor infrastruktur oleh pemerintah pusat guna mempercepat pembangunan infrastruktur dalam negeri.
“Tahun lalu, belanja modal atau investasi perseroan itu kurang dari Rp200 miliar. Artinya, kami tidak boleh ketinggalan untuk ikut mengambil peluang dari percepatan pembangunan infrastruktur itu,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (24/2/2015).
Zulfikri menuturkan belanja modal perseroan tahun ini hanya berasal dari kas internal dan dana hasil initial public offering (IPO). Menurutnya, perseroan tidak akan melakukan pinjaman perbankan atau penerbitan obligasi pada tahun ini.
Dia menambahkan rincian belanja modal tahun ini antara lain untuk proyek pembangunan pabrik Baturaja II sebanyak Rp1 triliun dan sisanya untuk investasi rutin, seperti pembangunan jalan dan lain sebagainya.
“Memang rencananya, perseroan akan melakukan pinjaman perbankan atau penerbitan obligasi sebanyak Rp750 miliar untuk proyek Baturaja II. Tetapi bukan tahun ini, sekarang masih hitung-hitungan. Kemungkinan eksekusinya itu tahun depan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Semen Baturaja berencana menaikkan kapasitas produksi semen hingga 3,85 juta ton pada 2017, dari kapasitas saat ini sebanyak 2 juta ton per tahun. Oleh karena itu, perseroan membangun pabrik Baturaja II dengan nilai investasi Rp3,32 triliun.
Rencananya, perusahaan semen milik negara tersebut bakal membangun pabrik Baturaja II menggunakan dana IPO sebanyak Rp1,2 triliun, pinjaman perbankan atau obligasi senilai Rp750 miliar dan sisanya berasal dari kas internal perseroan.
Perseroan sendiri tercatat baru memiliki tiga pabrik semen hingga saat ini. Pabrik-pabrik semen itu antara lain berlokasi di Provinsi Sumatra Selatan, atau tepatnya berada di Kota Palembang dan Baturaja. Sementara itu, pabrik lainnya berlokasi di Kota Panjang, Provinsi Lampung