Bisnis.com, JAKARTA – Praktisi SDM profesional menyampaikan enam rekomendasi kepada pemerintah melalui Kementerian Perindustrian guna memperkuat keunggulan kompetitif Indonesia melalui pengembangan SDM industri dalam menghadapi perdagangan global.
Rekomendasi itu disampaikan oleh Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI) Ivan Taufiza dalam Meet and Greet The Minister dengan pembicara utama Menteri Perindustrian Saleh Husin, Senin (23/2/2015). Acara ini diprakarsai oleh ISPI dan Institut Paradigma Indonesia, didukung oleh konsultan SDM global AON Hewitt.
Rekomendasi ISPI itu, yakni pertama, Indonesia perlu fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan kejuruan dengan titik berat pada keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kedua, memakai pendekatan bottom-up dengan melibatkan sektor publik (dunia profesional dan swasta) untuk menentukan kebutuhan, jenis keterampilan yang relevan dengan apa yang industri perlukan.
Ketiga, membentuk Dewan Keterampilan Industri Nasional yang melibatkan pemangku kepentingan seperti pelaku industri besar, sektor publik/swasta/profesional/asosiasi yang relevan.
“Dewan ini bertugas mengevaluasi kemampuan yang dibutuhkan pada tingkat yang berjenjang secara horisontal atau vertikal secara nasional. Selain itu, memastikan tersedianya beragam program pelatihan atau kerja praktik, sekaligus memastikan terjadi alih pengalaman,” jelas Ivan.
Keempat, memanfaatkan teknologi untuk mengumpukan informasi tenaga magang (berupa database, central information system dst), untuk mengurangi biaya pencarian dalam mencari ketrampilan teknis tertentu.
Kelima, menambah anggaran dan dana pelatihan untuk industri yang lebih relevan untuk mengembangkan keterampilan pekerja sesuai kebutuhan industri dengan jalan bekerja sama dengan lembaga donor atau kucuran dana PKBL dari BUMN.
Keenam, terus melakukan aliansi strategis khususnya yang terkait dengan fasilitas atau pusat pelatihan dan pengembangan yang dimiliki oleh sektor swasta.