Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMLEK 2015, Perayaan Tahun Ini Tak Semeriah Dulu, Kenapa?

Perayaan Imlek merupakah hari spesial yang ditunggu-tunggu oleh kaum China di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bagi kaum China, kegiatan untuk memeriahkan Tahun Baru China ke 2566 yang jatuh pada Kamis (19/2/2015) dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan agar terus mendapat berkah sepanjang tahun.n
Seorang warga keturunan Tionghoa menata patung Dewa Bumi menjelang peringatan Hari Imlek 2566 di Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Jakarta Selatan, Minggu (15/2). /Antara
Seorang warga keturunan Tionghoa menata patung Dewa Bumi menjelang peringatan Hari Imlek 2566 di Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Jakarta Selatan, Minggu (15/2). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Perayaan Imlek merupakah hari spesial yang ditunggu-tunggu oleh kaum China di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bagi kaum China, kegiatan untuk memeriahkan Tahun Baru China ke 2566 yang jatuh pada Kamis (19/2/2015) dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan agar terus mendapat berkah sepanjang tahun.

Perayaan Imlek tidak hanya ditandai lewat ritual keagamaan yang dilaksanakan di Vihara dan Klenteng di berbagai kota. Kemeriahaan pergantian menuju tahun Kambing Kayu tersebut juga identik dengan pemasangan atribut imlek, seperti lampion merah dan barongsai di berbagai pusat perbelanjaan. Tak berhenti di situ, pengelola ritel modern juga menawarkan aneka promo diskon nan menggiurkan untuk menarik minat konsumen.

Adanya aneka promo belanja ini dimanfaatkan oleh Yasmin Tri Aryani. Perempuan berusia 26 tahun ini pasti menunggu periode menjelang Tahun Baru Imlek untuk membeli segala kebutuhan bagi dirinya dan keluarga. Dia pun menyiapkan daftar produk-produk yang harus dibelanjakan a.l. perlengkapan ibadah, kue keranjang dan jeruk, ornamen dekorasi rumah, hingga baju baru.

"Saya dan keluarga sering datang ke mall atau supermarket untuk belanja kebutuhan Imlek karena diskonnya menarik. Persentase potongan harga pun bervariasi, mulai dari 30% hingga 70%," ujar perempuan kelahiran Banjar, Kalimantan Selatan ini.

Kendati demikian, Yasmin menuturkan promosi ritel modern menyambut Tahun Baru Imlek di 2015 tidak semeriah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Gejolak harga bahan bakar minyak (BBM) serta kenaikan tarif dasar listrik dan kurs dollar tak pelak membuat beban yang ditanggung konsumen kian berat. Alhasil, dia dan keluarga harus memikirkan ulang barang-barang yang pantas dibeli.

"Tahun lalu, kami bisa membeli 3-4 potong baju baru. Sekarang kami hanya memilih 1 pakaian saja. Meski sudah diganjar diskon, harga baju di toko tetap mahal jadi harus bisa memprioritaskan kebutuhan," ujar perempuan bermarga Chen ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid mengatakan langkah beberapa peritel untuk mendapat lebih banyak keuntungan pada periode Tahun Baru Imlek 2015 terhambat karena beberapa hal. Faktor utama, menurutnya, adalah perlambatan ekonomi membuat daya beli masyarakat tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

"Kami melihat kontribusi pendapatan H-1 Imlek di beberapa pusat perbelanjaan modern tidak terlalu signifikan. Padahal, dulu warga keturunan Tionghoa berbondong-bondong datang ke Mall untuk berbelanja kebutuhan hari raya," paparnya.

Perlambatan tersebut, kata Satria, terkait dengan kondisi perekonomian makro yang cukup bergejolak sejak akhir tahun. Beberapa faktor yang membuat daya beli masyarakat melandai a.l. naik turunnya harga BBM, kokohnya kurs dollar terhadap rupiah, dan mahalnya TDL. Faktor-faktor tersebut membuat harga barang di pasar semakin mahal sehingga konsumen memikirkan benar produk mana yang mereka harus beli.

Selain itu, dia mengatakan kontribusi pendapatan peritel modern kala Imlek memang tak sebesar Lebaran dan Natal. Sebagai perbandingan, Satria menambahkan kenaikan sales saat Lebaran mencapai 70% dilanjutkan dengan Natal dan Tahun Baru yang meningkat 30%.

"Kenaikan sales kala Imlek hanya berkisar 15%. Meski angkanya tidak terlalu besar, peritel bisa memanfaatkan momentum Tahun Baru China untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Mereka juga bisa memasang dekorasi toko dengan ornamen yang lekat dengan Imlek untuk menarik perhatian masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper