Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis Franky O. Widjaja mengatakan perlu adanya penyusunan khusus terkait inovasi pembiayaan usaha agribisnis untuk komoditas padi dan sapi potong.
Dia mengatakan Kadin tengah mengupayakan para petani untuk mendapatkan akses finansial melalui pengelompokkan luasan dan populasi tertentu agar layak diberikan fasilitas kredit dan asuransi oleh lembaga keuangan bank dan non-bank.
“Para petani dapat menikmati bunga kredit dan premi asuransi yang wajar serta dapat disubsidi oleh pemerintah agar dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani Indonesia,” katanya dalam Jakarta Food Security Summit, Jumat, (13/2/2015).
Franky mengatakan hal tersebut mendesak dilakukan mengingat beberapa komoditas strategis Indonesia saat ini masih diimpor, sementara pasokan dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang selalu meningkat tiap tahunnya.
Hal tersebut berbeda dengan subsektor perkebunan kelapa sawit yang melibatkan perusahaan BUMN,swasta, dan petani perorangan yang menjadikan Indonesia sebagai produsen utama dunia.
Dia mengatakan hal tersebut didorong oleh kredit bantuan yang dikenal dengan istilah Perkebunan Inti Rakyat, sehingga perkebunan kelapa sawit dapat tumbuh dengan pesar dengan tetap mempertahankan pola kemiraab inti-plasma.
Menurutnya, keberhasilan pola pembiayaan sawit dapat direplikasikan pada komoditas lainnya seperti beras dan sapi potong dengan melibatkan dukungan instrument perbankan berupa kredit dan asuransi dengan bunga yang wajar.
“Saya rasa bisa diterapkan, dengan satu catatan bapak angkatnya (dalam pola kemitraan) ini tercatat (memiliki reputasi) baik,” katanya.
