Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Bikin Kacau Inspeksi Peti Kemas di Pelabuhan Priok

Kegiatan pemeriksaan fisik alias inspeksi barang maupun peti kemas impor di Pelabuhan Tanjung Priok terhambat akibat lokasi/tempat pemeriksaan fisik peti kemas terpadu di pelabuhan tersebut tergenang banjir sejak dua hari terakhir ini.
Importir diperkirakan rugi hampir ratusan milliar rupiah sejak banjir melanda Ibu Kota pada awal pekan ini akibat hambatan kegiatan di dalam pelabuhan dan akses yang sulit dilalui sehingga distribusi barang terganggu./Ilustrasi Peti kemas di Priok-Akhmad Mabrori
Importir diperkirakan rugi hampir ratusan milliar rupiah sejak banjir melanda Ibu Kota pada awal pekan ini akibat hambatan kegiatan di dalam pelabuhan dan akses yang sulit dilalui sehingga distribusi barang terganggu./Ilustrasi Peti kemas di Priok-Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA - Kegiatan pemeriksaan fisik alias inspeksi barang maupun peti kemas impor di Pelabuhan Tanjung Priok terhambat akibat lokasi/tempat pemeriksaan fisik peti kemas terpadu di pelabuhan tersebut tergenang banjir sejak dua hari terakhir ini.

Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) DKI Jakarta Subandi mengatakan, terhambatnya kegiatan inspeksi fisik barang impor di Pelabuhan Priok berpotensi menambah kepadatan di lini satu pelabuhan akibat peti kemas impor banyak yang menumpuk.

"Selain itu akan memengaruhi dwelling time yang jadi tinggi," ujarnya, Rabu (11/2/2015).

Dia mengatakan hambatan pemeriksaan fisik barang impor tersebut disebabkan faktor banjir yang belum juga surut hampir di seluruh kawasan pelabuhan Tanjung Priok, sampai dengan hari ini.

"Kalau diperiksa fisik,barang harus digelar atau diturunkan ke lapangan. Hal ini tidak mungkin dilakukan jika lapangannya banjir," paparnya.

Subandi yang juga anggota DPRD DKI dari fraksi Partai Nasdem itu mengatakan importir diperkirakan rugi hampir ratusan milliar rupiah sejak banjir melanda Ibu Kota pada awal pekan ini akibat hambatan kegiatan di dalam pelabuhan dan akses yang sulit dilalui sehingga distribusi barang terganggu.

"Kerugian akibat tersendatnya raw material dan tidak bisa berproduksinya pabrik, demikian juga barang-barang jadi yang tidak bisa dipasarkan sesuai schedule karena transportasi lumpuh,"paparnya.

Saat ini, kegiatan pemeriksaan fisik barang/peti kemas impor di Pelabuhan Priok dilakukan pada dua lokasi tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT), yakni lapangan continer depo center (CDC) Banda yang dioperasikan Multi Terminal Indonesia-anak usaha IPC/Pelindo II dan di lapangan behandle Graha Segara.

Pada dua lokasi TPFT tersebut selama ini dilakukan kegiatan inspeksi peti kemas secara terpadu oleh petugas Bea dan Cukai dan Petugas Karantina Pelabuhan Tanjung Priok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper