Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah masyarakat yang menabung pada bulan Januari tahun ini mengalami peningkatan, kata sebuah survei.
Hal itu berdasarkan hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia edisi Januari 2015, yang dirilis baru-baru ini.
Survei konsumen ini dilaksanakan pada 4.600 rumah tangga sebagai responden atau satisfied random sampling di 18 kota, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon dan Banten.
Dari hasil survei tersebut terdapat peningkatan jumlah penabung karena tingkat penghasilan masyarakat lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumsi dan penurunan harga BBM bersubsidi pada awal tahun.
Indikasi peningkatan penghasilan tercermin dari kenaikan indeks penghasilan saat ini sebesar 0,7 poin menjadi 124,8 poin.
Peningkatan tabungan konsumen tercermin dari porsi tabungan terhadap pendapatan atau saving to income ratio dari bulan sebelumnya sebesar 17,7% menjadi 20% per Januari 2015.
Peningkatan saving to income ratio tertinggi terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran senilai Rp3 juta hingga Rp4 juta setiap bulan sebesar 20,2% per Januari dari bulan sebelumnya 17%.
Lalu disusul masyarakat dengan tingkat pengeluaran Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulannya dengan pertumbuhan saving to income ratio sebesar 2,1% menjadi 19% pada Januari.
Peningkatan pendapatan juga mendorong naikknya kemampuan masyarakat untuk membayar utang.
Hal tersebut tercermin dari porsi pembayaran cicilan pinjaman atau utang terhadap pendapatan atau debt to income ratio pada Januari sebesar 14,2% naik dari bulan sebelumnya yang mencapai 13,0%.
Tingkat konsumsi masyarakat pada bulan Januari tahun ini mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang mencapai 69,2% menjadi 65,8%.