Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Berharap Badan Ekonomi Kreatif Maksimalkan Potensi

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulistyo menyambut baik dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif dan penunjukan Triawan sebagai ketua.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf/Antara
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulistyo menyambut baik dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif dan penunjukan Triawan sebagai ketua.

Menurutnya, Badan Ekonomi Kreatif harus bisa memaksimalkan potensi insan kreatif yang ada di Indonesia.

"Tujuan pembentukan badan ini ada tiga, yaitu melipatgandakan jumlah hak cipta produk dan merek pelaku usaha, meningkatkan kuantitas dan kualitas wirausaha, dan mendorong peningkatan investasi di sektor industri kreatif. Selamat bekerja dan berjuang untuk Pak Triawan," tuturnya dalam konferensi pers di Menara Kadin, Rabu (4/2). 

Senada dengan Suryo, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menuturkan sektor ekonomi kreatif memiliki karakteristik yang tak dimiliki oleh bisnis pada umumnya.

Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif sangat senang bergerak di sektor informal. Dengan terbetuknya Badan Ekonomi Kreatif, dia berharap pergerakan pelaku usaha kreatif bisa masuk dalam sistem administrasi negara. "Saya berharap ke depannya kinerja dan kontribusi para pelaku usaha kreatif bisa didata oleh pemerintah karena potensinya besar sekali," paparnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Triawan Munaf sebagai Ketua Badan Ekonomi Kreatif. Pelantikan ayah dari artis Sherina Munaf itu digelar di Istana Negara, Senin (26/1). Triawan diminta untuk meningkatkan potensi produk ekonomi kreatif serta menjalin koordinasi dengan kementerian serta institusi terkait demi mengembangkan industri kreatif di Indonesia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata, sektor ekonomi kreatif sepanjang 2014 mampu menyumbang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 7,06%, menyerap 12,3 juta tenaga kerja, dan berkontribusi (devisa bruto) sebesar 5,9%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper