Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia menyatakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak lantas memperkecil biaya logistik.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan BBM bukan satu-satunya komponen dalam biaya logistik.
"Kalau ditanya biaya logistik turun apa gak karena BBM, jawabannya tidak turun," katanya.
Namun, sambungnya, pada 2015 unsur lain pembentuk tarif jasa logistik menunjukkan tanda-tanda tak bersahabat dengan iklim usaha.
"Kita juga harus ingat ada komponen lain. UMR, kenaikan tarif listrik, inflasi dan rupiah yang kian melemah tahun ini," paparnya.
Sementara itu, dalam sisi bisnis, Yukki menyampaikan asosiasinya tidak terpengaruh dengan pembentukan harga BBM yang diserahkan kepada mekanisme pasar.
Klien dan perusahaan logistik biasanya sudah membuat klausul soal kemungkinan penurunan harga BBM dalam kontraknya. Namun, memang dalam partai kecil, seperti pengangkutan perorangan yang hanya menggunakan 1-3 truk terjadi tarik menarik soal tarif dalam negosiasi di lapangan.
“Tidak ada masalah. Kami sudah ada kesepakatan, misalnya 5% akan mengikuti, berlaku surut, sudah ada. Tidak perlu dikhawatirkan untuk partai besar,” ucapnya.