Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Semarang Dianggap Sudah Padat untuk Penambahan Kawasan Industri

Penambahan pasokan lahan bagi kawasan industri di Kota Semarang dinilai sulit direalisasikan secara signifikan kendati permintaan masih tinggi.
Pabrik di sebuah kawasan industri. /
Pabrik di sebuah kawasan industri. /

Bisnis.com, SEMARANG – Penambahan pasokan lahan bagi kawasan industri di Kota Semarang dinilai sulit direalisasikan secara signifikan kendati permintaan masih tinggi.

Ketua Himpunan Kawasan Industri Jawa Tengah Mohammad Djajadi mengatakan pengembangan lahan baru hanya memungkinkan di garis pantai utara Jawa. Saat ini, jelasnya, sudah ada dua pengembangan yang mendapatkan izin prinsip tersebut di area tersebut.

Walaupun begitu, dia menilai secara umum penambahan KI baru di Kota Semarang sebaiknya dibatasi dan dialihkan ke wilayah pendukung, seperti Purwodadi, Demak dan Kendal.

“Yang memungkinkan di pantura Semarang.Tapi, memang harus hati-hati sebab ada beberapa tempat konservasi mangrove,” ungkap Djajadi kepada Bisnis baru-baru ini.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pihaknya memang tengah menjajaki rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) bagi penambahan KI. Hal itu, jelasnya, dilakukan dengan peningkatan kebutuhan lahan bagi industri.

Kendati begitu, Hendrar memperkirakan penambahan lahan baru tidak akan signifikan. Karena itu, dia berharap daerah sekitar Semarang dapat mulai mengembangkan KI untuk memenuhi permintaan yang ada.

“Kalaupun bisa [perubahan RTRW] saya rasa tidak banyak. Silahkan daerah penyangga Semarang untuk mengembangkan kawasan industrinya agar bisa menjadi perluasan industri,” ungkapnya.

Hendrar menuturkan pemkot akan tetap berfokus pada pengembangan Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa.

BACA JUGA:

MANDI AIR PANAS DI TENGAH SALJU: Sensasi Onsen di Echigo-Yuzawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper