Bisnis.com, SUKOHARJO--Para pejabat BUMN yang terkait dengan distribusi pupuk harus siap-siap dengan ancaman Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Jokowi mengancam akan mencopot pejabat Badan Usaha Milik Negara di sektor perpupukan yang memiliki kinerja buruk.
Hal itu diungkapkan ketika Jokowi dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyambangi area persawahan Sukoharjo Jawa tengah, Sabtu (31/1) petang.
"Pokoknya kalau ada distribusi pupuk yang telat sampai ke petani, saya akan copot pejabat BUMN yang membidangi perpupukan," paparnya.
Menurut Jokowi, terealisasinya target swasembada pangan nasional salah satunya didukung oleh penyediaan pupuk yang optimal kepada para petani.
Pada program di pemerintahannya, Jokowi memberikan bantuan pupuk untuk seluruh petani di Indonesia dari hasil pengalihan subsidi bahan bakar minyak.
Dia menambahkan pemberian pupuk tersebut harus diiringi dengan target produksi untuk mencapai surplus padi pada tiga tahun mendatang.
Jokowi dan Amran sebelumnya memberikan bantuan 852 traktor untuk para petani di Jawa Timur. Sementara untuk Jawa Tengah, bantuan traktor diserahkan sebanyak 831 untuk setiap kelompok tani.
Khusus untuk Jawa Tengah, Jokowi mengingatkan pada Gubernur Ganjar Pranowo agar meningkatkan produksi hingga mencapai dua juta ton untuk tahun ini.
"Kalau target tidak tercapai, maka saya ingatkan Pak Gubernur beserta wali kota dan bupatinya tidak akan menerima lagi bantuan," ujarnya.
Kunjungan kerja Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke Jawa Timur dan Jawa Tengah hari ini disambut antusias oleh warga setempat.
Bahkan di Kabupaten Sukoharjo, ratusan warga rela menunggu hingga tiga jam lebih di bawah guyuran hujan.
Warga menunggu Jokowi sambil duduk-duduk di tengah sawah yang sudah sterilisasi.