Bisnis.com, JAKARTA - Para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri diminta untuk mempromosikan jamu sehingga diharapkan bisa menggenjot ekspor jamu dari Tanah Air. Meningkatnya ekspor dan berkembangnya industri jamu di Indonesia diyakini bisa menyerap tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia Charles Saerang mengatakan perluasan lapangan kerja di sektor industri jamu secara tidak langsung bisa membantu pemerintah dalam mengurangi pengiriman TKI ke luar negeri.
“Jamu sebagai etos kerja, sehingga kami berharap benar para TKI bisa mempromosikan jamu di luar negeri,” kata Charles seusai mengikuti acara minum jamu bersama di Kementerian Ketenagakerjaan, Jumat (30/1/2015).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor jamu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2012, ekspor jamu mencapai Rp21 triliun, pada 2013 mencapai Rp49 triliun, dan pada 2014 kembali meningkat menjadi Rp66 triliun.
Dengan kebangkitan industri jamu, sambung Charles, maka bisa membuka peluang kerja bagi TKI saat kembali ke Tanah Air, baik bekerja di industri maupun menjadi wirausaha. Dia mengatakan saat ini ada 3.453 penjual jamu Sido Muncul dan 1.800 penjual Air Mancur di mana sekitar 2%-7% di antaranya merupakan wirausaha.
Senada dengan Charles, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Berbasis Budaya Putri K. Wardhani menambahkan para pekerja migran bisa menjadi diplomat kecil yang bertugas mempromosikan seluruh hasil produk Indonesia yang berbasis budaya, termasuk jamu.
“Mereka [TKI] menjadi wakil kita di negara lain, dan mereka harus bisa mengenalkan budaya kita ke negara lain, termasuk jamu sehingga masyaraat negara lain bisa terpancing datang ke Indonesia,” ujarnya.
Naikkan Ekspor Jamu, TKI Diminta Ikut Berpromosi
Para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri diminta untuk mempromosikan jamu sehingga diharapkan bisa menggenjot ekspor jamu dari Tanah Air. Meningkatnya ekspor dan berkembangnya industri jamu di Indonesia diyakini bisa menyerap tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium