Bisnis.com, JAKARTA--Apabila konflik Laut China Selatan belum juga menemui titik terang, arus investasi di Indonesia justru diproyeksi makin bergairah. Utamanya, dari investor asal Tiongkok dan Jepang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perekonomian dan arus investasi di dunia sangat terpengaruh oleh kondisi geopolitik. Konflik Laut China Selatan, lanjutnya, akan mempengaruhi investasi dua negara dengan ekonomi raksasa di Asia, seperti Tiongkok dan Jepang.
"Jepang dan China akan memilih tempat investasi yang lebih aman, maka pasti dia ke selatan. Ke selatan tentu pilihannya di Asean, pilihan pertama saya yakin Indonesia," katanya di acara Market & Economic Outlook 2015, Kamis (29/1/2015).
JK menuturkan dengan jumlah penduduk 250 juta orang dan 25% di antaranya merupakan kelas menengah, Indonesia memiliki tenaga kerja dan jumlah konsumen yang potensial.
"Karena tentu di Malaysia buruh mahal dan konsumennya kecil. Di Thailand politiknya lebih sulit daripada kita, Vietnam masih di bawah kita," ujarnya.
Sesuai laporan yang diterima dari Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), JK optimistis arus investasi dari Jepang dan Tiongkok akan meningkat.
Berdasarkan data BPKM, investasi asal Jepang di Indonesia sepanjang 2014 mencapai US$2,7 miliar untuk 1.010 proyek. Adapun asal China mencapai 501 proyek senilai US$800 juta.